Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembangan 24 Pelabuhan Bakal Telan Rp424 Triliun

Tantangan pemerintahan Joko Widodo dalam mendorong pembangunan kian berat. Pasalnya, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan biaya pembangunan tol laut mencapai di atas Rp424 triliun.
Pelabuhan Cirebon/Bisnis.com
Pelabuhan Cirebon/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Tantangan pemerintahan Joko Widodo dalam mendorong pembangunan tol laut kian berat. Pasalnya, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan biaya pengembangan 24 pelabuhan mencapai di atas Rp424 triliun.

 “Angka itu belum melalui studi yang detail. Jadi kemungkinan besar bisa bertambah lagi. Saya perkirakan mungkin bisa bertambah 1,5 kali lipat lagi,” ujar Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Dedy S Priatna di kantornya, Jumat (7/11/2014).

Menurutnya, angka Rp424 triliun itu diperuntukkan untuk mengembangkan 24 pelabuhan berskala internasional. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan pengembangan pelabuhan untuk tol laut tersebut bisa bertambah.

Deddy menjelaskan pengembangan 24 pelabuhan tersebut nantinya mampu dilewati oleh kapal niaga besar, seperti kapal Panamax dengan kapasitas 3.000-6.000 TEUs. Dengan demikian, akses niaga dari negara-negara Pasifik ke negara Asia menjadi lebih mudah, dan murah.

“Kalau semua itu sudah dibangun, mungkin 6 bulan pertama atau 1 tahun pertama masih kosong. Tapi kalau ini sudah rutin ada, dan pengusaha sudah tahu, sektor industri bisa ramai. Meski begitu, prasyarat lainnya tentu harus dipenuhi juga,” katanya.

Dedy mengungkapkan 24 pelabuhan yang akan dikembangkan merupakan salah satu dari 110 pelabuhan yang dikelola PT Pelindo (persero). Meski begitu, tidak menutup kemungkinan pelabuhan milik provinsi, satker dan lain sebagainya juga dikembangkan.

Terkait biaya yang cukup besar, dia menuturkan pemerintah akan membuka kerjasama finansial antara pemerintah dan swasta. Pasalnya, beban anggaran pemerintah saat ini sangat terbatas, sehingga perlu ada alternatif pembiayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper