Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Susi Pudjiastuti Ancam Mundur dari Kabinet dan Pulang ke Pangandaran

Susi Pudjiastuti akan mundur dari kabinet dan memilih pulang ke kampung halamannya di Pangandaran jika birokrasi bergerak lambat dalam merespons rencananya membuat peraturan menteri yang mendukung para nelayan.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kiri)/Antara
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kiri)/Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memperlihatkan sikapnya yang keras dan tak ambil kompromi.

Susi Pudjiastuti akan mundur dari kabinet dan memilih pulang ke kampung halamannya di Pangandaran jika birokrasi bergerak lambat dalam merespons rencanya membuat peraturan menteri yang mendukung para nelayan.

"Katanya kalau di birokrat mau mengubah peraturan butuh waktu dua tahun, tapi kalau dua tahun mending saya keluar saja. Masa saya kerja dua tahun tidak menghasilkan apa-apa, tapi kata Menkumham janji dapat diselesaikan dua hari. Kalau dua tahun saya pulang saja ke Pangandaran," katanya, Senin (3/11/2014). (BACA: Susi & Kabinet Rasa Ikan)

Ia menjelaskan aturan dan pengawasan terkait perikanan akan dibuat jelas di dalam peraturan menteri yang akan dia putuskan.

"Sebetulnya secara undang-undang perikanan kita sudah punya, sekarang saya mau bikin jelas saja per Keputusan Menteri untuk setiap item supaya lebih "clear" kepada semua pemain. Kemudian untuk pengawasan akan bekerja sama dengan semua depertemen dan instansi," tambahnya.

Ia berharap Peraturan Menteri yang akan dibuat dapat terealisasi secepatnya. (BACA: Kapal Asing Akan Dikeruk)

Dia menambahkan dengan komitmen bersama di Kabinet Kerja semua permasalahan saat ini dapat diselesaikan termasuk mengubah aturan yang memberatkan nelayan ataupun investor. (BACA: Buka Data Perizinan, Nelayan Senang)

"Saya punya perasaan Kabinet Kerja ini sangat "open", border-border, sekat-sekat antardepertemen sudah tidak ada lagi. Mudah-mudahan dengan komitmen bersama kita dapat menyelesaikan segala permasalahan, mengubah aturan yang menyulitkan seperti retribusi-retribusi," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper