Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ongkos Angkut Pelayaran Bergantung Komoditas dan Trayek

Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan, untuk menghitung freight perlu melihat dari jenis komoditas angkutan dan destinasi pelayaran.
Kapal tangkap ikan Inka Mina/Istimewa
Kapal tangkap ikan Inka Mina/Istimewa

Bisnis.com,JAKARTA--Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan, untuk menghitung freight perlu melihat dari jenis komoditas angkutan dan destinasi pelayaran.

Kedua unsur itu akan sangat mempengaruhi freight kapal, terlebih untuk trayek ke daerah timur yang belum memiliki potensi angkutan balik juga menjadi penyebab mahalnya freight karena ongkos angkut kapal balik dimasukkan ke dalam ongkos pergi kapal ke arah timur.

"Belum lagi trayek, pulangnya itu kosong maka lebih tinggi," katanya, Kamis (2/10/2014).

Selain itu, beban pelayaran nasional juga masih cukup tinggi karena belum adanya dukungan dari perbankan karena bunga yang dikenakan untuk pembangunan ataupun pembelian kapal baru masih cukup tinggi.

"Kebijakan fiskal juga. Ini murni masalah Keuangan seperti PPN sparepart, dan suku bunga yang tinggi," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Hilman
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper