Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BATAN: Indonesia Harus Berani Manfaatkan Nuklir Untuk Listrik

Indonesia harus berani memanfaatkan tenaga nulir sebagai pembangkit listrik guna mengatasi krisis energi di masa mendatang sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan dari bahan bakar minyak dan gas.

Bisnis.com, JAKARTA--Indonesia harus berani memanfaatkan tenaga nulir sebagai pembangkit listrik guna mengatasi krisis energi di masa mendatang sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan dari bahan bakar minyak dan gas.

Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Djarot S Wisnubroto mengatakan sejumlah negara telah dan terus mengembangkan pembangkit tenaga nuklir untuk listrik. Sementara Indonesia, masih belum memanfaatkan nuklir sebagai energi listrik.

Sekalipun sempat terjadi insiden kebocoran nuklir di Fukushima, Jepang, pada 2011, pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di dunia terus berjalan. “Nyatanya setelah ada kecelakaan di Fukushima sejumlah negara tidak mengendurkan pembangunan tapi terus meneruskan pembangkit yang ada,” ujarnya, Rabu (2/10/2014).

Saat ini, lanjutnya, setidaknya sudah ada 437 PLTN dan 70 PLTN sedang dibangun di seluruh dunia. Djarot menyebutkan sejumlah negara yang memiliki PLTN sebagian besar justru berada di negara-negara Asia seperti di Tiongkok yang memiliki 28 PLTN.

Vietnam sebagai negara di Asia Tenggara, saat ini juga terus mengembangkan dan membangun PLTN sebagai upaya untuk mengatasi krisis energi. Selain itu, Arab Saudi yang merupakan negara penghasil minyak pun sudah membangun PLTN dalam upaya mengantisipasi kekurangan migas.

Perlu kemauan politik dari pemerintah dalam upaya memanfaatkan nuklir untuk kebutuhan energi, dan hendaknya tidak lagi terus berwacana tanpa ada keputusan. "Diskusi soal pembangunan PLTN sudah banyak. Tampaknya selama listrik masih terus bisa nyala maka keputusan penggunaan nuklir untuk listrik belum juga diputuskan," katanya.

Ia berharap pemerintah mendatang memprioritaskan pemakaian nuklir untuk listrik sehingga PLTN di Indonesia bisa maju.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper