Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKSPLORASI MIGAS: Pengeboran Blok Gurita Dimulai Bulan Depan

Lundin Gurita BV siap melakukan pengeboran pada sumur Gobi-1 yang terletak di Blok Gurita yang berlokasi di Cekungan West Natuna pada bulan depan.
Pengeboran sumur minyak/Bisnis
Pengeboran sumur minyak/Bisnis

Bisnis.com JAKARTA--Lundin Gurita BV siap melakukan pengeboran pada sumur Gobi-1 yang terletak di Blok Gurita yang berlokasi di Cekungan West Natuna pada bulan depan.

Managing Director Nido Petroleum Limited Phil Byrne mengatakan rig untuk sumur Gobi-1 akan tersedia pada awal Oktober 2014 sehingga pengeboran sumur Gobi-1 direncanakan dimulai pada pertengahan Oktober 2014.

"Operator Blok Gurita di lepas pantai Indonesia yakni Lundin Gurita BV menginformasikan para mitra joint venture bahwa rig untuk Sumur Gobi-1 akan tersedia pada awal Oktober 2014,"  katanya, Selasa (23/9/2014).

Nido Petroleum Limited merupakan perusahaan asal Australia yang memegang hak partisipasi sebesar 10% pada blok tersebut sementara sisanya dipegang oleh Lundin Petroleum yang memegang hak partisipasi sebesar 90%.

Rencana pengeboran sumur Gobi-1 awalnya akan dilakukan pada akhir bulan ini. Rencana itu, terungkap dalam pengumuman perusahaan pada 21 Agustus 2014. Namun, rencana itu harus mundur karena rig belum tersedia.

Hanya saja, berdasarkan laporan kuartal II perusahaan, rencana pengeboran itu baru direalisasikan pada kuartal IV tahun ini. Byrne mengatakan, dengan dilakukannya pengeboran sumur Gobi-1 maka sumur itu menjadi sumur keempat yang dibor oleh para mitra dengan operator Lundin Petroleum.

Dalam laporan itu, juga menyebutkan adanya aliran dana keluar (cash outflow) untuk aktivitas eksplorasi sebesar AUD$8,6 juta khusunya untuk ekplorasi di Blok Baronang, Blok Gurita dan Blok Cakalang.

Sementara itu, Lundin Petroleum dalam situs resminya mengungkapkan untuk Blok Baronang, pengeboran pada sumur Balqis-1 dan Sumur Boni-1 pihaknya tidak menemukan hidrokarbon. Lundin Petroleum memiliki 85% hak partisipasi pada blok ini, sedangkan sisanya dipegang oleh Nido Petroleum yang menguasai hak partisipasi 15%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper