Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANDARA KERTAJATI: Pemda Jabar Diminta Selesaikan Tepat Waktu

Bappenas meminta Pemda Jawa Barat memenuhi tenggat pembangunan sisi darat Bandara Internasional Jawa Barat, Kertajati, baik dengan menggandeng investor ataupun dilaksanakan sendiri.

Bisnis.com, JAKARTA - Bappenas meminta Pemda Jawa Barat memenuhi tenggat pembangunan sisi darat Bandara Internasional Jawa Barat, Kertajati, baik dengan menggandeng investor ataupun dilaksanakan sendiri.

"Sisi udara [sebagai kewajiban pemerintah pusat] sebenarnya sudah bisa diselesaikan 2014, tapi terminal [penumpang] tidak kunjung dibangun oleh Pemda," tutur Dedy Supriadi Priatna Deputi Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional ketika dihubungi, Rabu (17/9/2014).

Menurutnya, jika terminal penumpang dibangun sesuai komitmen awal oleh Pemda Jabar, maka bandara ini dapat beroperasi pada 2016.

Akibat mundurnya komitmen pemerintah Jawa Barat, pemerintah pusat juga menunda penyelesaian kewajiban. Namun, dia menjanjikan landasan pacu, sistem pengendali penerbangan, navigasi udara akan selesai pada 2016 walau terminal belum selesai.

Menurut Dedy, permasalahan terminal menjadi persoalan penting karena Pemerintah Jawa Barat awalnya hanya menyediakan anggaran Rp25 miliar pada 2014 untuk membangun terminal. Dengan jumlah yang sangat kecil ini tentu tidak dapat dapat dikerjakan pembangunan. Namun ia mengharapkan pemerintah Jabar mulai 2015 dapat memenuhi kewajibannya ini.

"Tahun depan [2015] Pemda menjanjikan akan mengalokasikan anggaran Rp250 miliar melalui APBD [membangun terminal]," tambah Dedy.

Untuk itu, dia mengharapkan pemerintah Jawa Barat dapat memenuhi komitmen segera membangun terminal bandara dengan investor ataupun tanpa investor sehingga perpindahan dari Bandara Husein Sastranegara dapat dilakukan sesuai dengan jadwal yang dijanjikan oleh Gubernur yakni pada akhir 2017 dan beroperasi penuh pada 2018.

Dedy menambahkan, walau direncanakan berstatus internasional, pada tahap awal Bandara Kertajati hanya melayani penerbangan domestik. Pasalnya dari 4.000 meter tanah untuk landasan pacu yang direncanakan, pemerintah Jawa Barat baru bisa menyediakan 2.500 meter.

Selain itu, bandara ini masih memiliki sejumlah persoalan seperti kepastian tenaga listrik sebesar 20,62 megawatt untuk operasional, sumber air baku sebanyak 860 liter/detik, serta masih terganjalnya pembebasan lahan jalan tol sebagai akses alternatif. Bandara ini juga memerlukan peningkatan status jalan provinsi menjadi jalan nasional.

"Di luar itu, wamenhub menyampaikan kereta api siap [dibangun menuju Kertajati] selama Jabar bisa siapkan lahannya," ujar Dedy.

Bandara Baru

Selain Bandara Kertajati, Dedy menambahkan pemerintah sudah memasukkan dalam rencana induk untuk membangun bandara baru menunjang Soekarno Hatta.

Bandara itu direncanakan dibangun di Karawang mendukung Pelabuhan Cilamaya, serta di Lebak sesuai permintaan pemerintah daerah, selain itu juga permohonan Pemerintah DKI Jakarta untuk membangun Bandara Ali Sadikin di pulau reklamasi yang sedang dibangun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggara Pernando
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper