Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia merupakan pasar sangat besar dengan penduduk yang mencapai 250 juta jiwa. Penduduk yang besar memiliki potensi konsumsi daging ternak yang tinggi.
General Manager VNU Exhibitions Asia Pacific Co. Ltd Ladda Mongkolchaivivat mengatakan dengan jumlah populasi yang besar tentu akan membutuhkan jumlah produk ternak yang cukup besar.
Menurutnya, para pebisnis internasional dapat membantu perunggasan Indonesia dengan berbagi keahlian dan teknologi guna membantu industri peternakan dan dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan hasilnya
“Tentunya pertambahan permintaan terhadap produk tersbut diharapkan bisa dipenuhi dari dalam negeri, bukan mengandalkan impor. Hasilnya peternak dan industri peternakan akan mendapatkan keuntungan dan masyarakat bisa mendapatkan produk yang bermutu,” ucapnya, Kamis (11/9/2014).
Dia mengungkapkan dengan terselenggaranya VIV Asia 2015 yang akan diselanggarakan pada11-13 Maret2015 di BITEC, Bangkok, Thailand nanti menjadi contoh alih informasi, pengetahuan dan teknologi peternakan yang berguna bagi bisnis perunggasan Indonesia.
Pergelaran dua tahunan itu pernah menangguk sukses besar pada VIV Asia 2013. Penyelenggara berhasil mendapatkan dukungan pemerintah setempat dan industri dari hulu hingga ke hilir sehingga menjadikan pagelaran ini wajib dihadiri para pelaku usaha peternakan.
Gelaran ini pun mampu menggaet pelaku usaha dan profesional dari Afrika, Asia dan Timur Tengah. VIV Asia 2013 diramaikan 753 perusahaan dari 48 negara dan dihadiri 33.229 pengunjung dari 118 negara.
“Kesuksesan ini karena pelaku usaha merasakan keuntungan berperan serta dalam pameran. Perusahaan pemasok sarana produksi peternakan dapat meraih respons sesuai target. Sementara peternak atau industri peternakan bisa memperbarui pengetahuan dan sarana serta prasarana atau mesin dengan yang terkini,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
