Bisnis.com, JAKARTA - Presiden terpilih Joko Widodo menyetujui niat Mitsubishi Corp mendirikan pabrik tambang nikel di Halmahera Maluku Utara tahun ini senilai US$5 miliar.
Jokowi berharap investasi tersebut dapat melahirkan lapangan kerja lebih luas untuk masyarakat. Akan tetapi ia menegaskan bahwa perusahaan tidak boleh hanya menjual bahan mentah saja karena tidak punya nilai tambah.
"Saya enggak mau kalau cuma ekspor bahan-bahan mentah. Saya maunya barang jadi," katanya di Balaikota DKI Jakarta, Senin (8/9/2014).
Sebelumnya petinggi Mitsubishi Corp dan bertemu dengan Jokowi di Balaikota. Rombongan bos perusahaan itu dipimpin oleh Mikio Sasaki, Honorary Chairman.
Pabrik tersebut rencananya dapat memproses hasil tambang nikel dengan kemurnian mencapai 90% atau kualitasnya nomor satu di dunia. Proses ini beda dengan pabrik nikel lain di Indonesia yang kemurniannya antara 5% sampai 10%.
Jokowi meminta perusahaan tambang lain yang berinvestasi di Indonesia memproses hasil tambang hingga berwujud barang jadi. "Harus ada nilai tambah sebanyak-banyaknya. Jangan hanya bahan mentah," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel