Bisnis.com,JAKARTA – Wakil Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto mengatakan road map (peta jalan) mengenai sektor maritim di Indonesia untuk pemerintahan baru telah mencapai tahap finalisasi.
Dia mengatakan bahwa sektor perikanan, optimalisasi produksi perikanan budi daya nasional dan produksi perikanan tangkap di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) dan laut lepas jadi salah satu bidikan utama.
“Kita targetkan perikanan budi daya dan nasional bisa mencapai 38,2 juta ton di tahun 2019 dan menjadi salah satu komoditi ketahanan pangan nasional,” katanya di Menara Kadin, Jakarta,Jumat (22/8/2014).
Kepala Riset Pusat Kajian Pembangunan Kelautan dan Peradaban Maritim Suhana menjelaskan bahwa saat ini hasil tangkap Indonesia mencapai 5,8 juta ton per tahun, hal tersebut telah melebihi syarat tangkap ikan sebesar 80% yang jumlahnya 6,4 juta ton.
“Karena sudah melebihi batas 80%, hitung-hitungan kami angka 38,2 juta ton tersebut bisa terealisasi dari sumbangan budi daya ikan, tentunya sektor rumput laut menjadi yang paling diperhitungkan,” jelasnya.
Saat ini,Suhana mengatakan produksi keseluruhan sektor perikanan tangkap dan budidaya, termasuk rumput laut di dalamnya telah mencapai 18 juta ton per tahun.
“Dengan teknologi yang dikembangkan KKP seperti pengembangan lahan sempit namun produktivitas tinggi diprediksi akan mencapai target. Hal yang perlu diperhatikan dalam pertumbuhan sektor budi daya adalah mengenai benih dan pakan,”jelasnya.
Dia mengatakan hal tersebut terlihat dari pertumbuhan budidaya ikan yang terus bertambah hingga 20% setiap tahunnya, “Kalau teknologi ini kita lakukan terus, dalam rentang 5 tahun tidak menutup kemungkinan bisa tercapai,”