Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Misi Pembelian Kemendag Hampir 50% dari Target

Misi pembelian (buying mission) yang dilakukan Kementerian Perdagangan untuk meningkatkan ekspor segera mengantongi sekitar 50% dari total target transaksi tahun ini sebesar US$100 juta
Pembongkaran petikemas impor. Misi pembelian Kemendag hampir 50% dari target.
Pembongkaran petikemas impor. Misi pembelian Kemendag hampir 50% dari target.

Bisnis.com, JAKARTA--Misi pembelian (buying mission) yang dilakukan Kementerian Perdagangan untuk meningkatkan ekspor segera mengantongi sekitar 50% dari total target transaksi tahun ini sebesar US$100 juta.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Nus Nuzulia Ishak menjelaskan kegiatan baru yang dilakukan Kemendag pada tahun ini telah mengantongi sekitar US$30 juta dari kerja sama dengan 3 importir asal Korea Selatan.

“Buying mission dengan Korea Selatan sudah melebihi ekspektasi, awalnya hanya sekitar US$24 juta sekarang sudah bertambah nilainya,” ujarnya di Jakarta, Senin (14/7/2014).

Besarnya nilai transaksi tersebut juga disebabkan oleh pilihan komoditas yang dibeli importir Korsel memiliki harga yang cukup tinggi, yaitu crude palm oil, karet alam dan cassava.

Dalam jangka waktu dekat Kemendag juga segera menandatangani kerja sama buying mission dengan pembeli individual asal Meksiko yang berpotensi mengantongi transaksi US$1-2 juta pada 14 Agustus.

Selain itu, penjajakan juga tengah dilakukan kepada 19 importir asal Yordania, jika setiap importir minimal melakukan transaksi hingga US$1,2 juta, maka sekurang-kurangnya US$20 juta dapat dikantongi.

“Untuk Yordania mayoritas barang yang diburu adalah produk makanan olahan dan furniture,” katanya.

Meskipun tetap optimistis target pada tahun ini akan tercapai, namun kendala yang dihadapi Dirjen PEN juga cukup besar. Mulai dari pemangkasan anggaran inisiasimission buying yang pada awal tahun dialokasikan sekitar Rp8 miliar sekarang menciut kurang dari separuhnya menjadi Rp3,8 miliar.

Selain itu, proses yang harus dilalui hingga nilai kontrak siap dibukukan juga membutuhkan waktu sekitar 6—8 bulan. Jika pada semester II kali ini Dirjen PEN berhasil mendapatkan calon importir baru diluar negeri, kemungkinan besar nilai transaksi baru masuk pada tahun depan.

"Proses untuk satu kontrak misi dagang memerlukan waktu sekitar 6-8 bulan, tapi kami usahakan untuk Yordania akan terrealisasi tahun ini," ujarnya.

Nus menambahkan, saat ini telah ada beberapa importir dari berbagai negara seperti Jerman, Amerika Serikat dan Algeria yang mulai menunjukkan minatnya dan akan segera ditindaklanjuti Kemendag.

“Kanada juga berpotensi tetapi lebih banyak pada trade expo,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper