Bisnis.com, JAKARTA — Data Dinas Pemadan Kebakaran dan Penanggulangi Bencana DKI Jakarta menunjukan pada 2013 terjadi 1.475 kasus kebakaran. Di mana 699 kasus terjadi akibat hubungan arus pendek listrik. Angka tersebut meningkat signifikan bila dibandingkan dengan kejadian 2012 yang tercatat sebanyak 993 kasus.
Damkar DKI Jakarta juga melaporkan bahwa warga di daerah padat penduduk terkadang tidak menggunakan peralatan listrik berstandar SNI. Salah satu di antara yang beredar di pasar yaitu mini circuit breaker (MCB) palsu.
Yona Riana Efendi, Retail Product Manager Schneider Electric mengatakan, dalam MCB terdapat 3 komponen yaitu bimetal untuk pengetrip beban lebih, art chutes untuk pemadam busur api jika terjadi percikan api saat terjadi pemutusan atau pengaliran kembali arus listrik dan magnetic coil yang bekerja bila terjadi arus pendek.
“Ketiga komponen tersebut berperan vital untuk mencegah insiden bahaya akibat listrik lebih,” kata Yola, Selasa malam (1/7/2014).
Salah satu bentuk tanggungjawab sosial perusahaan tersebut untuk menanggapi pemalsuan MCB, yaitu melalui pemusnahan 6000 MCB palsu pada Oktober tahun lalu.
Selain itu, pihaknya juga melatih kurang lebih 8.000 instalatir listrik anggota Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia dan mahasiswa jurusan teknik di berbagai wilayah di Tanah Air.
Disebutkan ada tiga perangkat wajib digunakan untuk pengaman rumah:
MCB (mini circuit breaker) berguna untuk melindungi jaringan listrik dari beban berlebih dan hubungan arus pendek.
ELCB (earth leakque circuit breaker) berguna untuk melindungi aset dari kebakaran dan anggota keluarga dari bahaya sengatan listrik ketika terpercik air, bersentuhan langsung dengan stop kontak atau kabel terkelupas.
Surge arrester yang berguna untuk melindungi peralatan elektronik seperti televisi, komputer dan telepon/pabx terhadap sambaran petir tidak langsung yang tidak dapat diproteksi oleh lightning rod.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
