Bisnis.com,JAKARTA—Pengamat pertambangan mempertanyakan keseriusan PT Freeport Indonesia yang berjanji akan membangun smelter di dalam negeri dan bersedia membayar jaminan keseriusan pembangunan smelter. Pasalnya, hingga saat ini itikad baik yang diutarakan itu hanya berupa pernyataan saja, tanpa ada realisasi di lapangan.
Direktur Indonesian Resources Studies (Iress) Marwan Batubara mengatakan Freeport harus membuktikan janjinya yang bersedia membangun smelter dan akan membayar jaminan kesungguhan.
“Freeport harus membuktikan hal itu di lapangan, jangan cuma pernyataan saja tetapi tidak dilakukan,” katanya, Kamis (26/6/2014).
Selain itu, Marwan juga meminta pemerintah bersikap cerdas atas pernyataan tersebut. Pemerintah harus berani menagih janji Freeport tersebut dan jika janji tersebut tidak dilaksanakan, maka pemerintah harus berani bersikap tegas terhadap perusahaan ini.
“Pemerintah jangan bangga dengan pernyataan Freeport yang siap bangun smelterdan akan bayar jaminan. Buktinya mana?, sudah disetor apa belum?. Ini yang seharusnya dikejar,” jelasnya.
Dia menilai komplain perusahaan tambang terkait pelarangan ekspor dan kewajiban mengolah mineralnya di dalam negeri tidak mendasar. Alasannya, kebijakan tersebut sudah disosialisasikan sejak jauh-jauh hari.
“Itu [kebijakan larangan ekspor mineral mentah] kan sudah disosialisasikan sejak 3 tahun yang lalu, jadi sangat keliru kalau pemerintah yang melunak dan menerima lobi perusahaan itu,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
