Bisnis.com, JAKARTA—Sebanyak 56 juta usaha kecil menengah di Indonesia masih harus mengejar ketertinggalan pengetahuan akan teknologi informasi dan komunikasi.
Menurut Helma Kusuma, Indonesia Country Manager Freelancer.com, ketertinggalan tersebut akan memberi pengaruh pada pemasaran produk usaha kecil dan menengah (UKM).
“Manfaat teknologi dan informasi dalam bisnis skala UKM sangat besar, sebab tidak hanya efisien, tetapi juga lebih luas dalam jangkauan pasar,” katanya, Rabu (11/6/2014).
Helma menjelaskan tidak dipungkiri bahwa selama ini sektor UKM masih terkendala sumber daya manusia, permodalan hingga perluasan pasar, sehingga dengan penggunaan jaringan teknologi informasi, dan komunikasi (TIK) akan dapat mengurangi kendala itu.
Sektor UKM, lanjutnya, butuh untuk diedukasi mengenai potensi menggunakan platform dan tool secara online yang akan dapat membuat mereka berintegrasi dengan teknologi informasi dalam operasi bisnis mereka.
Dalam cara yang kurang lebih sama, UKM terutama startup, perlu untuk tidak mendiskon penggunaan cara hemat-waktu yang dapat mendorong diri mereka sendiri untuk networking dengan startup lain dan investor potensial dengan bertatap muka (offline).
Kedua strategi tersebut, baik online maupun offline, diungkapkan Daniel G. Pratidya, Ketua Indonesia Freelancers Association (IFA), sangat bernilai untuk memaksimalkan pertumbuhan dan pengembangan UKM.
“Melalui Internet, pelaku UKM dapat menemukan banyak freelancer yang akan bersedia membantu operasi harian bisnis mereka,” ungkapnya.
Dia menjelaskan bantuan tersebut tidak hanya efektif dari segi biaya, karena membantu mencari profesional yang dapat mengerjakan pekerjaan sesuai dengan budget perusahaan, tapi juga membantu mengembangkan diri.
Daniel mencontohkan sebagai marketplace pekerjaan online yang menghubungkan lebih dari 10 juta profesional secara global, Freelancer.com membantu pemilik bisnis di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
