Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMBANGUNAN PELABUHAN: Tiap Tahun, Satu Proyek Pelabuhan Habiskan Rp6 T

Pemerintah memperkirakan satu proyek pembangunan pelabuhan utama dapat menelan sedikitnya investasi senilai Rp6 triliun.nn
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA --Sejumlah pelabuhan dalam beberapa tahun ke depan akan dibangun di Indonesia.

Pemerintah memperkirakan satu proyek pembangunan pelabuhan utama dapat menelan sedikitnya investasi senilai Rp6 triliun.

Dalam beberapa tahun ke depan, terdapat realisasi beberapa proyek infrastruktur pelabuhan tengah.

Proyek-proyek tersebut, antara lain Pelabuhan Tanjung Perak (Terminal Teluk Lamong), Tanjung Priok (Terminal Kalibaru), Belawan (BICT), dan Makassar (Makassar New Port).

Menurut Deputi bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko bidang Perekonomian Luky Eko Wuryanto, perkiraan nilai yang dibutuhkan bagi investasi proyek pelabuhan prioritas tersebut mencapai Rp6 triliun per tahun.

“Satu proyek bisa memakan waktu penyelesaian 4 tahun,” ujarnya, Minggu (18/5/2014).

Adapun untuk dua pelabuhan calon hub internasional, yakni Kuala Tanjung dan Bitung, Kemenko menyatakan keduanya masih stagnan.

Proyek pembangunan keduanya masih menunggu koordinasi antara Pelindo, Kemenhub, dan pihak swasta.

Berdasar RIPN, Indonesia membutuhkan kehadiran sekurangnya 17.299 terminal petikemas, 10.058 terminal umum, 2..369 terminal CPO, 3.965 terminal petroleum, dan 2.273 terminal curah.

Akan tetapi, Kemenko belum dapat memastikan realisasi investasi pada tahap awal tersebut.

Berdasar data Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN) yang dikeluarkan Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, pemerintah membutuhkan dana sekitar US$2,3 miliar per tahun untuk mengembangkan sekitar 1.240 pelabuhan pada 2030.

Dari informasi yang didapat Bisnis, pemerintah menargetkan pada tahap pertama (2011-2015), pendanaan pengembangan dan pembangunan infrastruktur pelabuhan tersebut terpenuhi sebanyak US$12 miliar.

Dari jumlah tersebut, pemerintah menargetkan dapat mendatangkan modal swasta sekitar 57,4%, atau setara US$7 miliar.  

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper