Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pabrikan Modul Surya Indonesia (Apamsi) menilai negara tetangga Indonesia, Malaysa punya atmosfer industri Photovoltaire (PV) lebih lengkap ketimbang Indonesia.
Sekretaris Jendral Apamsi Nurrachman memaparkan saat ini industri modul surya di Indonesia stagnan walaupun pasar di Indonesia bertumbuh. Hal ini disebabkan karena bahan baku masih impor dari China. Berbeda dengan Malaysia yang punya pabrik bahan baku di dalam negeri.
“Pertumbuhan industri ini di Malaysia sangat cepat, karena dari hulu ke hilir, mereka sudah punya. Kita, dengan sumber daya yang melimpah, harus minta ke China,” paparnya pada Bisnis.com, Jumat (16/5/2014).
Nurrachman menilai, ke depan, industri modul surya sulit berkembang jika pemerintah tidak mengambil langkah untuk memajukan industri modul surya nasional.
Menurutnya, saat ini beberapa negara Asia selain China sudah serius menggarap industri ini, seperti India, Thailand. “Jangan sampai Thailand yang posisinya sama seperti kita sekarang, akhirnya menggeser kita akibat dukungan pemerintah Thailand lebih kuat,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel