Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BIAYA PELABUHAN: Pelaku Usaha Tekstil Kian Terjepit Pungutan Tak Resmi

Di samping tergantung ketepatan pengiriman bahan baku dari luar negeri, industri tekstil merasa kian terjepit oleh berbagai pungutan di pelabuhan.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA --Di samping tergantung ketepatan pengiriman bahan baku dari luar negeri, industri tekstil merasa kian terjepit oleh berbagai pungutan di pelabuhan.

Pengusaha tekstil dalam negeri merasa amat terbebani dengan pungutan biaya tak resmi, khususnya di pelabuhan.

"Adanya pungutan ini menambah daftar masalah kami, selain waktu pengiriman lama, fluktuasi harga juga ditentukan tarif ilegal tersebut, "ujar Executive Secretary Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) E.G Ismy.

Sementara itu Ismy memperkirakan pada tahun ini akan terjadi penambahan volume perdagangan sekitar 6%.

Hal tersebut merujuk pada pertumbuhan industri tekstil sejak dua tahun lalu, yakni sekitar US$12,5 miliar pada 2012, dan US$12,7 miliar pada 2013.

Walau demikian, pertumbuhan industri tersebut amat tergantung pembenahan di sektor transportasi dan logistik.

Sebab, menurut Ismy, hampir seluruh bahan baku berupa kapas berasal dari luar negeri, yakni Amerika, Brazilia, dan Uzbekistan.

Di lain sisi Board of Directors API Sunarjaya mengatakan corak pasar tekstil memiliki kerentanan pasar tersendiri.

Terutama, katanya, terkait dengan kelancaran arus barang yang masuk maupun keluar.

Kami memproduksi tergantung kedatangan bahan baku, yang mayoritas datang dari luar. Produk kami amat tergantung dengan waktu, tidak bisa semisal barang itu telat sampai sebulan, sementara itu di Eropa sebagai pasar, telah berganti musim, ujarnya, Minggu (11/5/2014).

Saat ini, industri tekstil sedikitnya menghabiskan impor kapas dari luar negeri sebanyak 700 ton per tahun. Sedangkan, menurut Sunarjaya, pasokan yang dari luar tersebut tidak bisa dipenuhi dari dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper