Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Genjot Pemanfaatan Energi Nuklir

China tengah menggenjot pemanfaatan energi nuklir untuk menyokong kebutuhan energi di Negara Tirai Bambu tersebut. Pasalnya, Negara tersebut baru saja mengaktifkan pembangkit listrik tenaga nuklir ke 19 dengan nama Ningde No.2 yang terletak di Provinsi Fujian.
Reaktor nuklir/JIBI
Reaktor nuklir/JIBI

Bisnis.com Beijing – China tengah menggenjot pemanfaatan energi nuklir untuk menyokong kebutuhan energi di Negara Tirai Bambu tersebut. Pasalnya, Negara tersebut baru saja mengaktifkan pembangkit listrik tenaga nuklir ke 19 dengan nama Ningde No.2 yang terletak di Provinsi Fujian.

Langkah tersebut bertujuan untuk mendongkrak kapasitas pembangkit terpasang hingga dua kali lipat pada 2014 sehingga diprediksi dalam beberapa tahun ke depan, China akan meningkatkan permintaan impor uranium.

“Reaktor Ningde No 2 di selatan provinsi Fujian mulai beroperasi secara komersial kemarin [Senin, 5/5],” pernyataan Komisi Administrasi dan Supervisi Aset Milik Negara, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (6/6/2014).

Fasilitas ini dimiliki oleh China General Nuclear Power, produser nuklir terbesar di negara itu. Reaktor ini merupakan reaktor pertama yang aktif kembali sejak 29 April 2014 setelah sempat dihentikan karena perawatan.

Namun, analis dari North Square Blue Oak Ltd Tian Miao memprediksi dengan pengaktifan reaktor ini, maka China mungkin perlu mengimpor lebih dari 80% Uranium pada 2020. Pasalnya, Negara itu tengah memperluas konstruksi dan operasi nuklirnya hingga 60% dibandingkan dengan saat ini. Selain itu, Negara Panda itu akan menambah 8,64 gigawatt dari PLTN pada 2014. Padahal, jelasnya, pada 2013 negara itu telah merealisasikan 3,24 GW dari PLTN.

China General Nuclear Power kini telah memiliki 10 reaktor yang beroperasi dengan kapasitas gabungan sebesar 10,5 gigawatt. Jumlah tersebut merupakan 62% dari kapasitas terpasang yang dihasilkan dari PLTN di China.

Sementara pada 29 April 2014, Presiden China National Nuclear Corp. Sun Qin bertemu dengan pejabat dari Departemen Tanah dan Sumber Daya untuk membahas pengembangan uranium dalam negeri.

Padahal, China National Nuclear Power Co, berencana menaikkan hingga 16,25 miliar yuan atau sekitar US$2,6 miliar dalam penawaran umum saham perdana untuk mendanai pembangunan empat proyek di Fuqing, Changjiang, Tianwan dan Sanmen.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukas Hendra TM

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper