Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Logistik, Ini Tuntutan Asosiasi pada Pemerintah

Wakil Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Mahendra Rianto mengatakan dukungannya terhadap kebijakan pemerintah mengurangi konsumsi impor
 Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA- Wakil Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Mahendra Rianto mengatakan dukungannya terhadap kebijakan pemerintah mengurangi konsumsi impor.

Untuk itu, ujarnya, pemerintah pun harus sungguh-sungguh mewujudkan sistem logistik nasional yang berpihak kepada pengusaha lokal.

Menurutnya, pasokan yang cenderung berkurang dan ketimpangan pasokan antardaerah, mengakibatkan biaya logistik yang tinggi. Pemerintah, lanjutnya, wajib mencarikan solusi.

"Solusi berupa pemahaman yang menyeluruh tentang pelaksanaan cetak biru Sislognas (sistem logistik nasional). Artinya, pemerintah tidak hanya memfokuskan pada penguatan infrastruktur transportasi namun lupa membangun pusat-pusat industri," ujarnya, Selasa (15/4/2014) malam.

Dia mengatakan pemerintah agar melakukan pemetaan potensi komoditas di seluruh Indonesia. Setelah itu, pemerintah dapat mengidentifikasikan pasar dan jumlah produksi yang diinginkan, sehingga komoditas tersebut dapat menyokong keberadaan infrastruktur transportasi.

"Selama ini adanya pembangunan infrastruktur dan program transportasi, tetapi tidak ada yang memperhatikan pembangunan industri atau komoditas unggulan di daerah. Jadi meskipun ada konsep transportasi dan pelabuhan, komoditasnya kosong ya percuma," ujarnya.

Selain itu, dia mengusulkan agar pemerintah secepatnya memberlakukan kebijakan pintu barat-pintu timur bagi kegiatan ekspor-impor.

"Hal itu sudah ada sebenarnya di cetak biru Sislognas, tetapi belum ada kemajuan, artinya kalau ada pembatasan pintu ekspor-impor di Kuala Tanjung (Sumatra Utara) dan Bitung (Sulawesi Utara), kegiatan logistik akan merata juga."

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper