Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INSA Bantah Ada Keretakan di Internal Organisasi

Indonesia National Shipowner's Association (INSA) melalui Ketua Umum Carmelita Hartoto membantah tudingan yang disampaikan The National Maritime Institute (Namarin).
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia National Shipowner's Association (INSA) melalui Ketua Umum Carmelita Hartoto membantah tudingan yang disampaikan The National Maritime Institute (Namarin).

Dua persoalan yang dikeluhkan Namarin kepada INSA yaitu keretakkan internal diduga berbuntut pada terhambatnya konsolidasi pelaku pelayaran, serta ketidakberpihakkan INSA kepada sektor hulu pelayaran, yaitu produksi galangan kapal nasional. INSA menampik semua tudingan yang disampaikan melalui siaran pers Namarin itu.

Carmelita mengatakan tudingan yang mengatakan di tubuh INSA telah terjadi keretakkan atau dikatakan tidak solid, amat tak beralasan.

Menurutnya, hingga saat ini para anggota dan jajaran pengurus masih tetap bahu membahu dalam memajukan industri pelayaran melalui berbagai cara, baik itu menyoroti regulasi maupun promosi anggota.

Tidak hanya itu, dia juga menyanggah adanya kecenderungan mencitrakan INSA sebagai organisasi industri pelayaran yang hanya mementingkan bisnis anggotanya saja. Menurutnya, INSA melalui advokasi regulasi dan kerjasama dengan berbagai pihak ikut menyertakkan kepentingan sektor lain, seperti industri galangan kapal nasional dan pelayaran rakyat.

"Kami sudah memprioritaskannya juga. Kalau dikatakan tidak memprioritaskan, coba dengan jelas tunjukkan seperti apa yang dibilang tersebut," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (4/4/2014).

Meski demikian, dia mengakui apa yang dikhawatirkan Namarin bahwa industri pelayaran nasional masih rentan menghadapi Asean Economics Community (AEC) 2015 cukup beralasan. Dia mengatakan saat ini INSA tengah mengupayakan agar pemerintah menerapkan berbagai regulasi yang memang sepadan dengan apa yang dilakukan negara lain dalam memajukan industri pelayaran.

"Seperti kebijakan fiskal, di negara lain tidak seperti di sini. Negara-negara itu memberikan insentif agar industri pelayarannya maju," ujarnya.

Selain itu, INSA menyatakan akan tetap berkomitmen menjalankan apa yang telah digariskan sebelumnya untuk mendorong asas cabotage menjadi kunci kemajuan industri pelayaran. Dari awal perintisan kebijakan, tambah Carmelita, INSA selalu memperhatikan kemajuan industri ini dari hulu hingga hilir.

Sebelumnya, melalui siaran persnya, Namarin mengirimkan beberapa penilaian terhadap INSA. Namarin menyoroti kinerja organisasi pelaku jasa pelayaran tersebut karena dinilai tak mampu mengkonsolidasikan kekuatan dan beragam kepentingan pelaku pelayaran nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper