Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BISNIS LOGISTIK: Pemilu Tingkatkan Pendapatan PT Pos Logistik

PT Pos Logistik Indonesia dipercaya sebagai mitra usaha percetakkan pemenang tender pengadaan surat suara, sebagai penyalur hingga ke luar negeri.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Penyaluran logistik Pemilu 2014 merupakan kesempatan bagi PT Pos Logistik menambah pendapatan, saat ini perusahaan telah mendapatkan kepercayaan menyalurkan perlengkapan pemilihan ke luar negeri.

Direktur Utama PT Pos Logistik Indonesia Febriyanto mengatakan pihaknya telah dipercaya sebagai mitra usaha percetakkan pemenang tender pengadaan surat suara, sebagai penyalur hingga ke luar negeri. Tidak hanya itu, untuk penyaluran ke pelosok daerah di Indonesia, Pos Logistik juga mendapat kerjasama bisnis dari perusahaan induk.

" Kalau besaran untuk pemilu, kami dapat beberapa paket [penyaluran], di dalam dan luar negeri . Untuk yang ke luar negeri seluruhnya kami handle, tidak dengan induk. Lumayan kontraknya persentase 5% pendapatan naik, " ujar Febriyanto, Rabu (2/4/2014).

Tahun lalu, perusahaan telah membukukan pendapatan Rp209 miliar, melampaui target awal tahun sebesar Rp205 miliar. Perusahaan yang secara resmi dijadikan anak usaha Pos Indonesia itupun mencatatkan prestasi positif.

Terhitung sejak awal berdiri, pendapatan perusahaan melonjak lebih dari tiga kali lipat dari Rp69 miliar.

Pada 2014, perusahaan mematok target pendapatan hingga Rp300 miliar, dengan besaran laba 10%.

Sebagai pemain baru di bidang logistik, Pos Logistik mengaku telah memiliki kemampuan menyediakan layanan ekspor bagi para pelanggannya.

Menurut Febriyanto, saat ini perusahaan telah memiliki tenaga tersertifikasi di bidang jasa kepelabuhanan.

Di lain sisi, dalam penyaluran logistik Pemilu ke luar negeri, Pos Logistik menggandeng mitra bisnis asing.

Hal ini, tambah Febriyanto, merupakan upaya perusahaan menjangkau seluruh negara yang ditetapkan dalam penyaluran Komisi Pemilihan Umum.

"KPU distribusi logistik luar negeri, kami yang bantu clearence-nya, ada sekitar 180 negara. Sedangkan yang telah memiliki jaringan kami hanya 70 negara, maka sisanya itu kami kerjasama dengan mitra dari luar," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper