Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apakah RI Perlu Impor Beras Tahun Ini?

Pasokan beras di Tanah Air dikhawatirkan hanya cukup memenuhi kebutuhan hingga kuartal III/2014.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA  - Pasokan beras di Tanah Air dikhawatirkan hanya cukup memenuhi kebutuhan hingga kuartal III/2014.

Ketua Dewan Hortikultura Nasional Benny Kusbini menyebut klaim pemerintah bahwa cadangan beras nasional untuk saat ini memang aman adalah benar. Benny yang juga pelaku usaha di sektor agribisnis menyatakan kecukupan tersebut diperkirakan hanya akan bertahan paling tidak hingga kuartal III/2014, sebelum impor pada ‘menit-menit terakhir’ dieksekusi.

Dia optimistis beras asing akan masuk ke Indonesia akhir tahun, serta berpendapat impor baru akan dilakukan setelah musim panen dan ketika pemerintah yang baru tengah memfokuskan kinerja pada pembentukan kabinet.  

“Awal tahun ini banjir di mana-mana, banyak sawah rusak. April kita Pileg [pemilihan legislatif], Juli kita Pilpres [pemilihan presiden], September kita pergantian presiden. Semua terpusat urusan persiden dan kasak-kusuk jadi menteri. Ketika itulah, diam-diam impor beras berpeluang masuk,” ungkapnya kepada Bisnis, Selasa (11/3/2014).

Pendapat Benny hampir serupa dengan pandangan Ketua DPP Perpadi Nellys Sukidi yang mengatakan kalau memang Bulog harus mengimpor, sebaiknya dilakukan setelah masa panen raya agar dapat diketahui berapa pengadaan beras yang dapat mereka serap dari produksi lokal.

“Karena kuncinya ada di masa panen raya seperti ini, yaitu bulan Maret, April, Mei. Kalau bulan-bulan itu Bulog dapatnya tidak sesuai harapan, mereka harus cepat ambil sikap. Sudah, tidak perlu menunggu lagi, karena ini urusan sensitif,” lanjutnya.

Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa memperhitungkan total impor beras—baik oleh Bulog maupun swasta—tahun ini kemungkinan dapat menembus 1,5 juta ton.

“Apabila produksi padi berhasil ditingkatkan pada laju seperti tahun lalu, yaitu 2,6%, impor beras akan berkisar 1 juta ton. Tapi, kemungkinan besar produksi padi tahun ini terganggu, karena banjir di MT1 serta gangguan hama dan menyakin tanaman, dan iklim yang lebih kering dibandingkan dengan 2013,” katanya kepada Bisnis.

Dengan kondisi demikian, Dwi yang juga Ketua Umum Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia (AB2TI), meramalkan peningkatan produksi padi tahun ini telak lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu.

“Bila demikian, maka impor beras secara keseluruhan diperkirakan berada di antara 1,7 juta ton-2,1 juta ton untuk 2014,” jelasnya.

Dirut Bulog Sutarto Alimoeso menjelaskan adanya tambahan 3 bulan untuk pasokan beras medium pada 2013. Jadi, total jumlah pasokan setara dengan angka untuk 15 bulan. Berkat produksi dalam negeri yang cukup baik, tahun lalu Bulog tidak melakukan impor beras.

“Tahun ini produksinya juga lumayan. Jadi, sementara ini kami belum butuh impor. Apalagi, kami masih punya cadangan beras 1,7 juta ton. Jadi enggak ada alasan untuk impor,” ujarnya ketika ditemui di kantor Kemenko Perekonomian belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper