Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi Open Sky, 5 Bandara Alami Perbaikan

Lima bandara internasional telah direncanakan untuk melayani pasar penerbangan bebas se-Asia Tenggara (Open Sky Society) 2015 nanti. Kemenhub mengaku kelimanya telah siap mengantisipasi kepadatan penerbangan baru akibat bebasnya frekuensi penerbangan dari maskapai nasional maupun asing.
Bandara Soekarno-Hatta  Tangerang, Jabar
Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Jabar

Bisnis.com, JAKARTA- Lima bandara internasional telah direncanakan untuk melayani pasar penerbangan bebas se-Asia Tenggara (Open Sky Society) 2015 nanti. Kemenhub mengaku kelimanya telah siap mengantisipasi kepadatan penerbangan baru akibat bebasnya frekuensi penerbangan dari maskapai nasional maupun asing.

Ketua Asosiasi Perusahaan Penerbangan Komersial Berjadwal (INACA/ Indonesia National Air Carriers Association) Arif Wibowo mengatakan perbaikan infrastruktur dan pelayanan kebandaraan mutlak dilakukan, sebab adanya pasar penerbangan terbuka kemungkinan melonjakkan kesibukan.

Menurutnya, pemerintah harus mempunyai perhitungan soal dampak Open Sky pada daya dukung bandara yang ada. "Saya rasa itu sudah diperhitungkan pemerintah," terangnya kepada Bisnis, Minggu (2/3).

INACA pernah menggarisbawahi kebutuhan peningkatan kapasitas bandara, serta pendukung penerbangan. Selama ini maskapai nasional kesulitan dalam pengurusan penambahan rute, slot bandara yang ada sudah tak menampung.

Untuk itu, INACA pernah menyarankan agar ada penambahan landasan pacu (runway) serta pemandu darat (taxiway), termasuk yang telah ada di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Bahkan, untuk Soetta, INACA menyarankan adanya manajemen perbaikan di sisi perizinan rute, serta mereka juga mengusung pengembangan Bandara Halim Perdanakusuma dan kemungkinan pembangunan bandara baru di pinggiran Jakarta.

Selain itu, dari sisi keamanan penerbangan, INACA mencatat industri penerbangan nasional masih membutuhkan banyak tenaga ahli. Terutama tenaga ahli di bidang penguji kelayakkan terbang para penerbang maskapai, hal ini menghambat rencana ekspansi rute maskapai komersial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper