Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jalur Dibatalkan, Indonesia Fery Hitung Nilai Kerugian

PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan atau Indonesia Ferry memastikan kerugian akibat pembatalan jalur penyeberangan di sembilan pelabuhan se-Indonesia. Total kerugian masih dalam perhitungan.
Meski terkendala cuaca buruk, jumlah penyeberangan keperintisan seperti yang tertera dalam kontrak dengan Kementerian Perhubungan tidak akan berubah. /bisnis.com
Meski terkendala cuaca buruk, jumlah penyeberangan keperintisan seperti yang tertera dalam kontrak dengan Kementerian Perhubungan tidak akan berubah. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan atau Indonesia Ferry memastikan kerugian akibat pembatalan jalur penyeberangan di sembilan pelabuhan se-Indonesia. Total kerugian masih dalam perhitungan. 

“Kerugian tentu saja ada. Tapi kami belum mendapatkan angka pasti karena masih dalam proses penghitungan lebih lanjut,” kata Manajer Humas ASDP Anis Adi Nizam, Selasa (28/1/2014).

Dia  mengungkapkan dari sembilan pelabuhan yang ditutup sejak 13 Januari lalu, tiga di antaranya telah dioperasikan kembali yakni Sape, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel) serta Bitung, Sulawesi Utara (Sulut). Sisanya, masih belum beroperasi karena cuaca buruk.

 Menurutnya, berdasarkan informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ketinggian gelombang di enam pelabuhan itu berkisar di atas 3,5 meter dan sangat membahayakan keselamatan penyeberangan.

Kesembilan pelabuhan tersebut meliputi Jepara, Jawa Tengah, Tual, Maluku, Batulicin, Kalimantan Selatan, Bangka Belitung, Baubau, Sulawesi Tenggara serta Kupang Nusa Tenggara Timur dengan jumlah lebih dari 30 rute penyeberangan.

Nizam melanjutkan meski terjadi kerugian akibat pembatalan penutupan pelabuhan, diperkirakan tidak sampai menganggu target pendapatan perseroan selama 2014 karena sembilan pelabuhan tersebut melayani rute keperintisan, bukan pada jalur komersial seperti Merak-Bakauheni atau Ketapang-Gilimanuk.

Lanjut Nizam, meski terkendala cuaca buruk, jumlah penyeberangan keperintisan seperti yang tertera dalam kontrak dengan Kementerian Perhubungan tidak akan berubah. 

“Misalkan dalam kontrak untuk satu rute ada 30 penyeberangan. Karena bulan ini kami cuma bisa melayani tiga penyeberangan, sisanya akan ditambal pada bulan lain saat cuaca tenang,” jelasnya lagi.

Menurutnya pada 2014, ASDP menargetkan pendapatan sebesar Rp2,1 triliun, meningkat 26% dibandingkan pendapatan pada 2013. Dari jumlah tersebut, untuk penyeberangan perintis menyumbang sekitar 15% pendapatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper