Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Rumah Sakit di Pekanbaru Menggeliat

Walikota Pekanbaru Firdaus menilai perkembangan bisnis rumah sakit di Kota Pekanbaru semakin menggeliat dalam beberapa tahun terakhir ini.
Penambahan layanan kesehatan di Kota Pekanbaru penting karena banyak puskesmas di sini yang overcapacity. /bisnis.com
Penambahan layanan kesehatan di Kota Pekanbaru penting karena banyak puskesmas di sini yang overcapacity. /bisnis.com

Bisnis.com, PEKANBARU--Walikota Pekanbaru Firdaus menilai perkembangan bisnis rumah sakit di Kota Pekanbaru semakin menggeliat dalam beberapa tahun terakhir ini.

Dia mengklaim sudah banyak pengusaha yang mengajukan izin pembangunan, tetapi belum semua bisa diberikan izin. Tahun ini, rencananya perusahaan swasta akan membangun rumah sakit di Kecamatan Panam dan bilangan Tuanku Tambusai serta rumah sakit rujukan kelas C milik pemerintah kota.

“Pembentukan BPJS [Badan Penyedia Jaminan Sosial] Kesehatan menjadi salah satu faktor penunjang pertumbuhan bisnis rumah sakit. Pelayanan kesehatan bagi ribuan anggotanya bisa menjadi potensi bisnis,” kata Firdaus kepada Bisnis, Rabu (22/1/2014).

Dia menambahkan pertumbuhan tingkat daya beli masyarakat di Pekanbaru turut meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan. Bahkan, populasi penduduk juga terus bertambah. Hal tersebut menjadi alasan kuat pembangunan fasilitas kesehatan.

Pihaknya juga akan menggencarkan pembangunan fasilitas kesehatan secara lebih merata untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat tahun ini. Selama ini pembangunan rumah sakit masih menumpuk di pusat kota.

Dia menjelaskan fasilitas kesehatan di Kota Pekanbaru terdiri dari 24 rumah sakit, 15 rumah sakit umum, 8 rumah sakit khusus, 1 rumah sakit jiwa, 7 rumah sakit ibu dan anak.

Selain itu, masih terdapat 20 puskesmas dengan lima diantaranya bisa rawat inap, 35 Puskesmas Pembantu dan ratusan klinik kesehatan.

“Penambahan layanan kesehatan ini penting karena banyak puskesmas di sini yang mengalami overcapacity. Seharunya satu puskesmas hanya melayani 15-20 pasien per hari, tetapi sudah mencapai 150 pasien per hari,” imbuhnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper