Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkeu: Inflasi Lampaui APBN-P 2013 Akibat Gejolak Harga Pangan

Inflasi 2013 yang mencapai 8,38% melampaui asumsi APBN Perubahan 2013 yang dipatok 7,2% dinilai akibat lonjakan harga pangan.
Menkeu Chatib Basri/Jibi
Menkeu Chatib Basri/Jibi

Bisnis.com, JAKARTA – Inflasi 2013 yang mencapai 8,38% melampaui asumsi APBN Perubahan 2013 yang dipatok 7,2% dinilai akibat lonjakan harga pangan.

Menteri Keuangan M. Chatib Basri mengatakan di luar dampak kenaikan harga BBM bersubsidi yang dapat diprediksi, ada kenaikan harga pangan yang di luar perkiraan akibat kebijakan pengenaan kuota impor.

“Yang terjadi agak overshoot waktu itu adalah harga makanan, seperti daging sapi, bawang, dan diantisipasi pemerintah dengan menghilangkan kuotanya,” katanya, Kamis (2/1/2014).

Pada akhir Agustus 2013 pemerintah mengoreksi proyeksi inflasi 2013 menjadi 9,2% mengingat inflasi tahunan (year on year) Juli sudah 8,61% akibat gejolak harga bahan pangan. Bank Indonesia semula bahkan memproyeksi inflasi tahun ini dapat mencapai 9,8%.

Namun, pascaperubahan mekanisme impor menjadi menggunakan disparitas harga, pergerakan harga bahan pangan relatif terkendali. Pemerintah pun datang dengan estimasi baru, yakni inflasi kemungkinan di bawah 8,5%.

Untuk 2014, pemerintah memperkirakan inflasi berada di kisaran 5,5% seiring dampak kenaikan harga BBM yang berangsur menghilang.

Untuk menjaga inflasi awal tahun yang biasanya membubung akibat belum kasuk musim panen dan cuaca buruk, Chatib mengatakan pemerintah cukup yakin tidak akan bergerak liar karena produksi beras 2013 surplus berdasarkan laporan Kementerian Pertanian.  

“Mudah-mudahan banjir tidak berlanjut sehingga stok pangan bisa dijaga,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper