Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Komponen Otomotif Minta Teknologi Canggih

Industri kecil dan menengah (IKM) komponen otomotif lokal di Jawa Barat meminta pemerintah menggenjot penerapan teknologi dan mesin canggih guna meningkatkan produktivitas komponen otomotif di kawasan itu.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, BANDUNG - Industri kecil dan menengah (IKM) komponen otomotif lokal di Jawa Barat meminta pemerintah menggenjot penerapan teknologi dan mesin canggih guna meningkatkan produktivitas komponen otomotif di kawasan itu.

Ketua Forum Industri Kecil Jawa Barat K. Fuzy Agus mengatakan selama ini produsen masih mengandalkan alat konvensional dalam memproduksi komponen otomotif lokal.

"Produksi komponen otomotif hanya menyasar after market karena barang cenderung belum memiliki merek terkenal atau belum SNI. Sedangkan untuk menjadi subkon atau second layer pelaku IKM masih cukup jauh.," katanya kepada Bisnis, Senin (23/12/2013).

Menurutnya, jika pelaku IKM sudah menggunakan mesin canggih maka kualitas komponen yang dihasilkan bisa lebih bagus bahkan bisa diekspor, dengan tidak mengandalkan after market.

Dia meyakini dengan penggunaan mesin canggih IKM pun berpeluang tidak hanya memproduksi komponen otomotif yang umum, namun lebih spesifik seperti komponen sepeda motor atau mobil matic misalnya.

Agar penerapan teknologi dapat lebih maju, pemerintah juga harus lebih agresif menggenjot pelatihan terhadap sumber daya manusia (SDM).

Karena untuk membuat satu jenis komponen otomotif, diperlukan keterampilan khusus yang harus digenjot melalui pelatihan untuk agar SDM mampu menggunakan peralatan dan teknologi canggih.

“Sehingga diharapkan pemerintah memberikan porsi besar untuk pelatihan teknik dasar. Pemerintah juga harus secepatnya membuat kebijakan untuk pemberdayaan SDM dengan penerapan teknologi mesin ditingkatkan,” ujarnya.

Pihaknya menyebutkan pertumbuhan IKM komponen otomotif di Bandung saja setiap tahun relatif stagnan yang hanya mencapai 500 pelaku usaha dengan produksi komponen rata-rata 200.000 buah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper