Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungn mengundang investor swasta nasional menggarap empat Pelabuhan kecil di bawah UPT yang siap ditender Maret tahun depan guna meningkatkan potensi komersial.
Ke empat pelabuhan tersebut adalah Garongkong, Probolinggo, Bau-bau, dan Maloy.
Direktur Pelabuhan dan Pengerukan Dirtektorat Jenderal Perhubung Laut Kemal Haryandri mengatakan ke empat pelabuhan tersebut memiliki potensi cukup besar untuk menjadi pelabuhan komersial berhubung sejumlah pihak swasta tertarik untuk berlabuh di sana.
“Yang pelabuhan UPT tapi dia berpotensi untuk jadi komersial karena sudah diminati banyak oleh swasta untuk berlabuh di sana,” ujarnya hari ini, Senin (9/12/2013).
Dia mengatakan, proses studi kelayakan (feasibility study) atas ke empat pelabuhan tersebut sudah selesai dilaksanakan dan tinggal menawarkan pada investor yang bakal dilakukanpada Maret 2014.
Diperkirakan,setiap pelabuhan tersebut membutuhkan dana sekitar Rp300 miliar hingga Rp400 miliar untuk pengembangannya.Karena itu, para investor swasta dalam negeri dinilai cukup mampu untuk ikut mengembangkan ke empat pelabuhan tersebut tanpa perlu melibatkan pihak asing.
Adapun alasan pemerintah mengajukan tender dalam pengelolaan dan pengembangan pelabuhan ini guna menghindari terjadinya monopoli yang dapat mengakibatkan tingginya biaya kepelabuhanan.
Dengan adanya persaingan operator pelabuhan, ungkapnya, maka harga biaya kepelabuhanan bisa ditekan.
“Kami tidak berikan mono poli sekarang, itu kami tender ke investor dalam negeri, investor lokal supaya mereka bisa memberikan kontribusi ke negara,” paparnya.
Dalam skema pengembangan pelabuhan, para investor diminta untuk memperbesar pelabuhan dengan berbagai cara termasuk memperpanjang dermaga sehingga bisa dipergunakan oleh kapal break bulk juga memperbesar wilayah open storage.
Kemal mengatakan belum terdapat kepastian lamanya masa konsesi nantinya tetapi dia mengatakan untuk pelabuhan waktu konsesi berkisar anatara 25 hingga 30 tahun.