Bisnis.com, JAKARTA - Produksi air minum dalam kemasan (AMDK) pada akhir tahun ini diperkirakan tidak mencapai target pertumbuhan 11% lantaran terganggu proses distribusi air di Sukabumi, Jawa Barat.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) Hendro Baroeno mengatakan produksi air minum dalam kemasan pada November ini diproyeksikan 1,7 miliar liter.
Namun, akibat adanya jembatan longsor di Caringin, Sukabumi sejak sebulan terakhir ini membuat pengusaha AMDK mengkoreksi kembali produksi menjadi 1,6 miliar liter.
“Mayoritas produksi air dari perusahaan kami diambil dari Sukabumi, tetapi karena adanya longsor jadi sedikit menghambat distribusi walau sudah ada tindakan perbaikan jembatan,” katanya kepada Bisnis, Rabu (13/11/2013).
Menurut Hendro, tidak tercapai target tahun ini juga disebabkan oleh menurunnya jumlah produksi pada Agustus 2013 saat memasuki Hari Raya Idul Fitri.
Ketika itu Kemeterian Perhubungan mengeluarkan aturan yang melarang operasional angkutan barang kecuali kendaraan bersumbu dua dan angkutan barang pokok pada H-4 hingga H+1.
“Sehingga produksi AMDK sempat turun, yang rata-rata setiap bulan memproduksi 1,7 miliar liter, pada saat Lebaran itu hanya 1,4 miliar liter,” ujarnya.