Bisnis.com, JAKARTA - Balai Besar Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II akan segera memulai pekerjaan fisik Bendungan Randangan menyusul telah dilaksanakannya penandatanganan kontrak senilai Rp142 miliar.
“Proyek irigasi Bendungan Randangan merupakan yang terbesar pada 2013,” ujar Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Mohammad Hasan, dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Sabtu (19/10/2013).
Oleh karena itu, dia berharap agar kontraktor dapat bekerja sebaik mungkin baik segi kualitas maupun waktu dan agar berkoordinasi dengan Bappeda dan Kementerian Pertanian sehingga dapat menciptakan lahan pertanian basah.
Proyek yang terletak di Kabupaten Pohuwato Gorontalo merupakan paket pekerjaan tahun jamak dari 2013 hingga 2016, Bendungan tersebut memiliki panjang ±140 km, lebar kualitas sungai ±100 m, lebar bendung ±150 m dan tinggi bendung ±2.5 m.
Dengan demikian, luas area potensial untuk Bendung Randangan mencapai 8.963 ha, sedangkan intake kiri seluas 4.088 ha dan intake sebelah kanan seluas 4.879 ha.
Reservoir tersebut ditujukan untuk meningkatkan produksi padi dan menyuplai air untuk persawahan. Saat ini sudah 1.000 ha lahan yang menjadi sawah.
Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu Pelaksana Jaringan Pemanfaatan Air (SNVT PJPA) Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II Arif Rachman, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Irigasi dan Rawa I Darwin Tangahu dengan perwakilan PT Pembangunan Perumahan Tbk. KSO PT Nugraha Adi Taruna Fatchul Birri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
