Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Perikanan di Laut Stagnan, Buka Tutup Wilayah Penangkapan Ikan Diberlakukan

Bisnis.com, JAKARTA - Produksi perikanan tangkap Indonesia diperkirakan stagnan pada kisaran 5 juta ton tahun ini lantaran menurunnya stok ikan dan perubahan iklim.

Bisnis.com, JAKARTA - Produksi perikanan tangkap Indonesia diperkirakan stagnan pada kisaran 5 juta ton tahun ini lantaran menurunnya stok ikan dan perubahan iklim.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan secara global, terjadi penurunan sektor perikanan tangkap.

Berdasarkan kajian Food and Agricultural Organization (FAO) pada 2012, produksi ikan dunia dari kegiatan penangkapan di laut maupun di perairan umum cenderung stagnan dalam lima tahun terakhir. Pada 2006, realisasi perikanan tangkap di dunia mencapai 90,0 juta ton dan meningkat tipis menjadi 93,5 juta ton pada 2011.

"Stagnan ini bukan hanya di Indonesia tetapi di dunia. Upaya kita ke depan harus jaga dan melakukan buka-tutup fishing ground supaya tidak terjadi lebih tangkap atau over fishing," ujarnya dalam seminar nasional bertajuk 5th Greenbase di Fakultas Peternakan IPB, Sabtu (12/10/2013).

Sharif mengakui di beberapa wilayah pengelolaan perikanan (WPP) seperti di laut Jawa, telah terjadi lebih tangkap atau over fishing. Di sisi lain, potensi perikanan di perairan Laut Cina Selatan dan Laut Arafura belum dimanfaatkan secara optimal.

"Kita sedang sosialisasi buka-tutup fishing ground ini. Soalnya, nelayan perlu diberikan pengertian agar tidak marah saat wilayah tangkapan ikannya ditutup untuk 3-6 bulan," kata Sharif.

Buka-tutup lokasi penangkapan ikan (fishing ground) rencananya akan difokuskan di perairan Indonesia bagian timur, agar tidak terjadi over fishing seperti yang terlanjur terjadi di perairan Indonesia bagian barat.

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, realisasi produksi perikanan tangkap pada 2010-2014 diproyeksi stagnan pada kisaran 5,3 juta-5,8 juta ton. Pada 2010, realisasinya tercatat 5,38 juta ton, meningkat tipis menjadi 5,41 juta ton pada 2011, dan 5,81 juta ton pada 2012.

Adapun, realisasinya pada 2013 dan 2014 diproyeksi mencapai 5,47 juta ton dan 5,50 juta ton.

Sharif menambahkan realisasi tangkapan tersebut masih dibawah kuota tangkapan ikan Indonesia yang ditetapkan 6,5 juta ton/tahun. Artinya, kegiatan perikanan tangkap yang dilakukan secara legal baru memanfaatkan 80% dari kuota tangkapan ikan nasional.

"Jadi masih sustainable. Tapi sisa kuota 15%-20% bisa jadi dimanfaatkan oleh nelayan ilegal. Makanya kita harus perketat pengawasan, dengan kapal dan Bakorkamla," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper