Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kedelai Perpanjang Rugi, Cuaca Dukung Tanaman di AS dan Brasil

Bisnis.com, SINGAPURA - Kedelai menurun untuk hari kedua di tengah spekulasi pasokan di AS dan Brasil dapat meningkat karena cuaca menguntungkan bagi tanaman.

Bisnis.com, SINGAPURA - Kedelai menurun untuk hari kedua di tengah spekulasi pasokan di AS dan Brasil dapat meningkat karena cuaca menguntungkan bagi tanaman.

Gandum diperdagangkan mendekati level harga tertinggi sejak Juni karena hujan dan salju di Rusia dan Ukraina kemungkinan memangkas produksi .

Kedelai untuk pengiriman November turun sebanyak 0,6% menjadi US$12,8125 per bushel di Chicago Board of Trade dan berada di level harga US$12,835 pada pukul 9:59 di Singapura.

Adapun gandum mencapai US$6,9975 per bushel, kemarin, tertinggi sejak 24 Juni dan berada di level US$6,9425.

Petani mulai menanam kedelai di Brasil tengah, setelah hujan baru-baru membasahi tanah untuk masa perkecambahan, demikian laporan Hinsdale, periset Soybean & Corn Advisor Inc., yang berbasis di Illinois.

Midwest AS akan mendapatkan cuaca kering yang membantu kemajuan panen, kata T-Storm Weather LLC di Chicago. Panen jagung telah mencapai 12% pada 29 September , sementara itu kedelai mencapai 11%, demikian data pemerintah.

"Prakiraan cuaca panen yang menguntungkan di AS dan hujan yang mendukung penanaman di Amerika Selatan telah menekan harga kedelai CBOT," kata Luke Mathews, analis komoditas di Commonwealth Bank of Australia, hari ini.

Tanaman penghasil biji minyak Brasil yang terjual di muka tercatat 32%, dibandingkan dengan 45% tahun lalu, kata peramal Safras & Mercado. Jagung untuk pengiriman Desember sedikit berubah pada level harga US$4,415 per bushel setelah mundur 2,1% kemarin, penurunan intraday terbesar sejak 30 September.

Departemen Pertanian AS akan menunda jadwal perbaruan data pasokan global dan perkiraan permintaan yang semua 11 Oktober, karena shutdown parsial pemerintah AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul-nonaktif
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper