Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produktivitas Meningkat, Inflasi Balikpapan Bakal Lebih Rendah dari Prediksi

Bisnis.com, BALIKPAPAN--Laju inflasi Balikpapan diperkirakan berada pada kisaran 8,5% pada akhir tahun ini setelah diprediksi bisa mencapai 9% ± 1% akibat peningkatan budaya produktivitas secara masif di kota itu.

Bisnis.com, BALIKPAPAN--Laju inflasi Balikpapan diperkirakan berada pada kisaran 8,5% pada akhir tahun ini setelah diprediksi bisa mencapai 9% ± 1% akibat peningkatan budaya produktivitas secara masif di kota itu.

Berdasarkan data dari BPS Kota Balikpapan, laju inflasi pada September mencapai -1,33% sehingga menjadikan laju inflasi tahun kalender sebesar 7,39% dan secara tahunan menjadi 7,95%.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Tutuk SH Cahyono mengatakan data yang dikeluarkan oleh BPS tersebut berada di luar ekspektasi karena sebelumnya deflasi yang diperkirakan tidak sampai sebesar itu.

“Kalau datanya seperti ini, kami optimistis sampai akhir tahun inflasi hanya sedikit di atas 8% atau 8,5%. Kemungkinan untuk 2 digit sudah tertutup,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Selasa (1/10/2013).

Tutuk mengakui laju inflasi di Balikpapan banyak dipengaruhi oleh bahan makanan. Ketika bahan makanan mengalami inflasi tinggi, laju inflasi pun ikut meninggi. Sebaliknya, laju inflasi ikut tertekan atau bahkan mengalami deflasi ketika bahan makanan mengalami penurunan harga.

Gerakan untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan dari produk lokal memang berada di atas ekspektasi. Bahkan, imbuh Tutuk, ada beberapa kelurahan yang mengganti tanaman hias di pekarangan rumahnya menjadi tanaman pangan untuk membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga ataupun dijual.

“Ini yang akan kami dorong untuk terus dijaga produktifitasnya agar turut membantu mengendalikan inflasi,” katanya.

Target yang ingin dicapai dalam pengendalian inflasi, menurutnya, yakni agar laju inflasi tidak bergerak secara liar sehingga susah untuk dikendalikan.

Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah daerah selama ini sudah mengarah tepat ke akar masalah seperti mengenai kebijakan mengenai biaya pendidikan yang mampu menekan laju inflasinya hingga lebih dari separuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper