Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dahlan Minta BUMN Proyek Monorel Tanjung Perak Cepat Dikerjakan

Bisnis.com, SURABAYA - Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta pembangunan proyek monorel di kawasan Tanjung Perak dipercepat sehingga bisa berjalan seiring dengan operasional Teluk Lamong.

Bisnis.com, SURABAYA - Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta pembangunan proyek monorel di kawasan Tanjung Perak dipercepat sehingga bisa berjalan seiring dengan operasional Teluk Lamong.

"Dalam 3 bulan ini ditargetkan pembicaraan [antar BUMN] selesai, kalau bisa Teluk Lamong selesai maka ini [automatic container transporter menggunakan rel tunggal] selesai," jelasnya, Minggu (28/9/2013).

Dahlan Iskan bersama sejumlah direksi PT Adhi Karya, PT Industri Kereta Api (Inka), PT Lembaga Elektronika Nasional Industri dan Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyaksikan model kereta pengangkut kontainter di Tanjung Perak. Setelah melihat demo pengangkut kontainer, rombongan meninjau pelabuhan Teluk Lamong.

Keterlibatan BUMN dalam proyek bersama, sambungnya, bisa mempersingkat proses dan mencari solusi persoalan yang ada. "Mumpung BUMN-nya kompak dan punya kekuatan cepat laksanakan karena ini menjadi solusi kemacetan luar biasa," tambahnya.

Dia menilai bila perusahaan negara yang terkait langsung dengan proyek Teluk Lamong kompak maka akhir tahun depan pengerjaan kereta pengangkut bisa diselesaikan.

Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Pelindo III Husein Latief menguraikan teknologi kereta monorel dipilih karena pelebaran jalan yang menghubungkan Tanjung Perak ke Teluk Lamong hambatannya besar.

Oleh karena itu angkutan petikemas nantinya menggunakan kereta monorel yang landasannya lebih tinggi dari jalan. Pembangunan jalur kereta sepanjang 12 kilometer juga disebut telah mengantongi izin dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan didukung pemerintah daerah.

Adapun kereta untuk proyek ini sedang sedang diuji kehandalannya di BPPT. Saat beroperasi nanti, kereta bisa berjalan dengan kecepatan 40 kilometer per jam dengan interval antarrangkaian lima menit. Kereta kontainer otomatis itu menggunakan tenaga listrik dan tanpa pengemudi.

Jalur kereta meliputi Perak, Terminal Peti Kemas, Kalianak, Greges, Tanjung Baru dan Kalimas. Nilai investasi proyek yang menjadikan kontainer bisa cepat didistribusi dari lapangan penumpukan ke depo itu diprediksi menelan biaya Rp2,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper