Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kedelai Melonjak di Chicago, Terdongkrak Pembelian China

Bisnis.com, JAKARTA – Kedelai melonjak untuk hari kedua setelah Amerika Serikat melaporkan kesepakatan penjualan terbesar kelimanya dengan China, yang merupakan pembeli komoditas terbesar.

Bisnis.com, JAKARTA – Kedelai melonjak untuk hari kedua setelah Amerika Serikat melaporkan kesepakatan penjualan terbesar kelimanya dengan China, yang merupakan pembeli komoditas terbesar.

Kontrak untuk pengiriman November naik 0,5% menjadi US$13,5475 per bushel di Chicago Board of Trade pada pukul 2.50 sore waktu Singapura, mengurangi kerugian pekan ini menjadi hanya 1,9%. Harga reli 0,4% kemarin.

Departemen Pertanian Amerika Serikat kemarin menyatakan penjualan ke China untuk pengiriman 31 Agustus mencapai 1,93 juta ton.

Kedelai relly 16% sejak menyentuh harga terendah 19 bulan pada Agustus akibat cuaca panas dan kering yang merusak peluang panen petani Amerika Serikat, yang biasanya dimulai pada September.

Panen petani diproyeksikan hanya 3,149 miliar bushels tahun ini, turun dari estimasi Agustus sebanyak 3,255 miliar bushel, demikian USDA.

“Pembelian dari China kembali mendukung pasar kontrak furure kedelai Amerika Serikat,” kata Profarmer Australia, unit NZX Ltd., kemarin.

Pasar telah berspekulasi kemungkinan adanya pengurangan persediaan kedelai pada laporan Oktober, akibat cuaca kering dan panas.

USDA memproyeksikan persediaan kedelai AS akhir 2013-2014 hanya 150 juta bushels, kurang dari estimasi Agustus sebanyak 220 juta.

Sementara itu jagung untuk pengiriman Desember naik 0,5% US$4,585 per bushel. Harga naik 0,5% kemarin.

Ekspor jagung AS pada akhir pekan 12 Desember kemungkinan naik menjadi 350.000 ton – 650.000, dari sebelumnya 332.595 ton sepekan sebelumnya, demikian survei terhadap lima analis yang dilakukan Bloomberg News. USDA akan mengumumkan laporan penjulan hari ini.

Adapun gandum untuk pengiriman Desember naik 0,6% menjadi US$6,505 per bushel, naik untuk hari ketika. Ekspor naik 56% menjadi 46,024 juta bushels pada pekan yang berakhir 12 September, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul-nonaktif
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper