Bisnis.com, JAKARTA - Kantor Syahbandar Utama Pelabuhan Tanjung Priok akan memperbolehkan Kapal Motor Penumpang (KMP) Sirimau untuk berlayar lagi setelah kerusakan tehnis kapal selesai di perbaiki dan mendapat persetujuan laik tehnis oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).
Kepala Syahbandar Utama Pelabuhan Tanjung Priok, Arifin Soenardjo mengatakan, pihaknya telah memantau langsung kesiapan dan perbaikan KMP Sirimau milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) itu yang kini masih ditambatkan di dermaga Nusantara Pelabuhan Tanjung Priok.
“Hari ini [Senin 2/9/2013] perbaikan kapal itu diharapkan selesai dan kapal selanjutnya bisa beroperasi seperti semula mengangkut penumpang,” ujarnya kepada Bisnis, hari ini Senin (2/9/2013).
Pada Kamis malam (29/9) pekan lalu, KMP Sirimau yang mengangkut 1.386 penumpang dari Tanjung Priok menuju Belinyu terpaksa dilarang berlayar oleh Kantor Syahbandar Pelabuhan Tanjung Priok, karena terjadi kerusakan pada air ballast kapal dan posisi kapal dalam keadaan tidak seimbang atau miring ke kanan.
Pelarangan berlayar itu, kata Arifin, untuk menghindari terjadinya kecelakaan kapal dalam pelayaran sebab terjadi ketidakseimbangan posisi kapal dengan tingkat kemiringan delapan derajat ke arah kanan kapal.
“Jika dipaksakan [berlayar] kapal bisa terbalik ketika itu, makanya kapal saya tahan surat izin berlayar (SIB)-nya,” tuturnya.
Arifin mengatakan kondisi dan penanganan KMP Sirimau juga sudah dilaporkan langsung kepada Dirjen Perbungan Laut Kemenhub Bobby R.Mamahit.
“Dirjen Laut menginstruksikan jika kapal tidak dalam kondisi aman untuk tidak diberikan SIB,” paparnya.
Dia menjelaskan, penanganan 1.386 penumpang KMP Sirimau akhirnya dialihkan pengangkutannya dengan KMP.Leuser pada Minggu (1/9) pukul.12.40 Wib menuju Belinyu. Keputusan itu diambil setelah dilakukan rapat koordinasi antara Kepala Syahbandar Pelabuhan Priok dengan Direksi PT Pelni, Manajamen Pelindo II dan Nahkoda Kapal Sirimau pada Sabtu 31 Agustus 2013.
Arifin mengatakan, KMP Sirimau yang memiliki kapasitas angkut 1.525 penumpang tersebut sebelumnya sudah masuk docking pada Mei 2013 dan terdaftar sebagai klas BKI. Kapal itu juga melayani rute Semarang–Tanjung Priok-Belinyu-Tanjung Pinang.
Dia menegaskan instansinya tidak akan memberikan toleransi apapun terhadap setiap kapal yang tidak memenuhi persyaratan tehnis dalam pelayaran. “Kita jangan bermain-main jika menyangkut keselamatan pelayaran sebab ini menyangkut nasib orang banyak,”tandas Arifin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
