Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Daging Sapi Kehilangan Momentum

Bisnis.com, MALANG—Idealnya realisasi impor daging sapi oleh Budan Urusan Logistik (Bulog) pada menjelang Ramadan sehingga harga komoditas bisa ditekan saat tingkat konsumsinya meningkat.

Bisnis.com, MALANG—Idealnya realisasi impor daging sapi oleh Budan Urusan Logistik (Bulog) pada menjelang Ramadan sehingga harga komoditas bisa ditekan saat tingkat konsumsinya meningkat.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Prof Ahmad Erani Yustika mengatakan jika telah memasuki Ramadan dan impor daging sapi belum terealisasinya maka itu akan kehilangan momentum.

“Namun impor untuk  meningkatkan stok daging sapi sebenarnya positif untuk menekan harga di pasar,” kata Erani dihubungi di Malang, Kamis (11/7/2013).

Bulog berencana mempercepat realisasi impor daging sapi dari Australia sebanyak 20 ton per hari melalui jalur udara.

Pengalaman selama ini, untuk komoditas yang pemerintah mempunyai stok banyak, maka kenaikannya tidak besar. Contohnya beras. Karena stok beras di Bulog masih cukup besar, maka pedagang tidak berani memainkan harga.

Dampaknya harga beras stabil. Jika pun ada kenaikannya, angkanya kecil, yakni hanya naik Rp10 per zak yang berisi 25 kg.

Sayangnya, pemerintah tidak banyak menguasai komoditas bahan makanan yang penting seperti beras. Dampaknya harga komoditas selain beras berpeluang dimainkan pedagang.

Dalam  situasi seperti itu, upaya pemerintah dengan menggelar operasi pasar tidak akan banyak membantu. Pertimbangannya karena pedagang sudah mengetahui stok komoditas tertentu.

Erani yang juga Guru Besar Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang itu menegaskan sebagai dampak penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan masuknya bulan Ramadan, maka diperkirakan harga mengalami  2%-2,5%.

Menurut dia, dampak penaikan harga BBM justru terbesar terjadi pada Juli. Sedangkan pada Juni, kenaikannya masih belum terasa karena beberapa komoditas masih belum naik.

Pantauan dia di lapangan menunjukkan tingginya kenbaikan bahan-bahan makanan, Contohnya kelapa yang sebelumnya berkisar Rp3.000-Rp4.000 per butir naik menjadi Rp5.000-Rp7.000 per butir, kambing yang sebelumnya Rp600.000 per ekor naik menjadi Rp900.000, dan ayam potong dari Rp23.000 per kg naik menjadi Rp33.000 per kg.

Bawang merah naik Rp5.000 per hari. Bahkan cabai menyentuh Rp70.000 per kg.

Karena itulah dia memprediksikan angka inflasi 2013 bisa mencapai 8,5%-9%, jauh lebih tinggi dari target pemerintah yang mematok 7,2%.

Sedangkan untuk Jatim, Deputi Kepala Perwakilan BI Wilayah IV Jawa Timur, Soekowardojo berharap, inflasi bisa berada di angka 1,2% pada Juli. Asumsinya karena kenaikan BBM berdampak pada inflasi sebesar 2,2% dan angka inflasi Juni yang mencapai 1%.

Namun tekanan inflasi pada Juli tidak hanya pada penaikan harga BBM. Pendorong lain karena bersamaan dengan datangnya Ramadan yang biasanya ditandai dengan naiknya angka konsumsi masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper