Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ADB Yakin Tumbuh Ekonomi Indonesia di Atas 6%

BISNIS.COM, JAKARTA -- Bank Pembangunan Asia (ADB) masih meyakini perekonomian Indonesia tetap tumbuh di atas 6% meskipun Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan menjadi 5,9%.

BISNIS.COM, JAKARTA -- Bank Pembangunan Asia (ADB) masih meyakini perekonomian Indonesia tetap tumbuh di atas 6% meskipun Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan menjadi 5,9%.

Ekonom ADB Edimon Ginting mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dapat dipertahankan di 6,2% seperti 2012, didorong oleh konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah.

Menurutnya, ekspor sedikit lebih baik dari tahun lalu sehingga dapat mengompensasi perlambatan pertumbuhan investasi (pembentukan modal tetap bruto/PMTB) tahun ini.

"Katakanlah investasi kita sekarang tidak sebesar dulu, tetapi kan tidak ada lagi yang menurunkan pertumbuhan dari segi ekspor. Jadi, pertumbuhan kita akan tetap rowbust," ujarnya, Jumat (5/7/2013).

Pada saat yang sama, jika  pemerintah mampu mengoptimalkan belanja infrastruktur, maka akan menstimulasi investasi swasta. Sementara itu, konsumsi rumah tangga diperkirakan akan tetap tumbuh sekalipun harga bahan bakar minyak bersubsidi dinaikkan.

Menurutnya, bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) cukup mampu menjaga daya beli selama beberapa bulan ke depan. Selain itu, persiapan pemilihan umum 2014 akan mendorong konsumsi rumah tangga tahun ini.

Edimon melihat poin yang paling penting dari penghematan belanja subsidi energi adalah bagaimana pemerintah mengalihkannya untuk belanja infrastruktur. "Kalau itu dimasukkan untuk infrastruktur, itu akan memperkuat pertumbuhan kita ke depan. Ini yang sangat penting menurut saya," ujarnya.

Sebelumnya, Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menjadi 5,9% dari 6,2% karena perlambatan pertumbuhan permintaan dalam negeri.

Bank Dunia melaporkan indikasi perlambatan pertumbuhan permintaan terlihat dari menurunnya kepercayaan konsumen sebagai antisipasi reformasi subsidi BBM yang berpotensi mengerek laju inflasi secara sementara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper