BISNIS.COM, JAKARTA—PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindi III) menambah 8 unit alat bongkar muat jenis fixed crane di 3 pelabuhan dengan nilai investasi Rp105 miliar melalui kerja sama dengan konsorsium tiga perusahaan.
Ketiga pelabuhan kelolaan itu yakni Pelabuhan Gresik Jawa Timur, Pelabuhan Batulicin Kalimantan Selatan, dan Pelabuhan Lembar Nusa Tenggara Barat.
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Pelindo III Husein Latief mengatakan pengadaan alat crane itu menggandeng konsorsium perusahaan yang terdiri dari PT Indonusa Harapan Masa, PT Bukaka Teknik Utama, dan Jiangsu Gangyi Heavy Machinery Co Ltd.
Penambahan itu dilakukan karena terjadi peningkatan arus barang di tiga pelabuhan kelolaan BUMN pelabuhan itu.
“Dana yang kami siapkan untuk mendatangkan alat tersebut mencapai US$10,75 juta atau sekitar Rp105 miliar,” katanya dalam siaran pers Pelindo III hari ini, Kamis (4/7/2013).
Peningkatan arus barang itu misalnya terjadi di Pelabuhan Lambar dengan arus peti kemas yang meningkat signifikan dari 11.566 TEUs (twenty foot equivalent unit) pada 2011 menjadi 15.188 TEUs pada tahun lalu.
Adapun pada angkutan komoditas general cargo juga tercatat naik di pelabuhan ini yakni dari 457.785 ton/m3 pada 2011 menjadi 516.443 ton/m3 pada tahun lalu.
Peningkatan juga terjadi di Pelabuhan Batulicin. Pelabuhan yang merupakan kelolaan Pelindo III Cabang Kotabaru itu mencacatkan pertumbuhan arus peti kemas hingga 204%. Pada 2011 arus peti kemas tercatat 13.273 TEUs dan pada tahun lalu 27.056 TEUs.
Pelabuhan Gresik juga terjadi pertumbuhan arus barang untuk komoditas general cargo yang tercatat naik dari 2,12 juta ton/m3 pada 2011 menjadi 2,31 juta ton/m3 pada tahun lalu.
Husein mengatakan dari delapan alat itu, empat unit akan ditempatkan di Pelabuhan Gresik, dua unit di Pelabuhan Batulicin, dan dua unit di Pelabuhan Lembar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
