Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Dunia Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

BISNIS.COM, JAKARTA - Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini karena mengantisipasi pelemahan permintaan domestik dan ekspor komoditas.

BISNIS.COM, JAKARTA - Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini karena mengantisipasi pelemahan permintaan domestik dan ekspor komoditas.

Pertumbuhan ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini kemungkinan melambat menjadi 5,9%, dari perkiraan sebelumnya sebesar 6,2%, menurut sebuah laporan kuartalan yang dirilis di Jakarta hari ini Selasa (2/7/2013).

Pemberi pinjaman yang berbasis di Washington itu juga mengangkat perkiraan inflasi tahunan menjadi 7,2%, setelah pemerintah menaikkan harga BBM bulan lalu.

Perkiraan Bank Dunia menambah prediksi bahwa kenaikan harga pertama di Indonesia untuk bahan bakar bersubsidi dalam 5 tahun akan meredam ekspansi.

PT Bank Mandiri mengatakan pekan lalu laba dan pertumbuhan kredit akan terkana dampak biaya energi tingkat suku bunga yang lebih tinggi.

Mempermudah pertumbuhan investasi dan ekspor yang menurun untuk lebih dari 1 tahun menambah tantangan, dengan defisit perdagangan berkontribusi terhadap penurunan rupiah 3% dalam tahun ini.

"Pengaturan kebijakan Indonesia mungkin perlu menyesuaikan dengan kondisi ekonomi agak kurang apung," kata Bank Dunia hari ini. "Efek kepercayaan konsumen negatif dari antisipasi terhadap reformasi subsidi bahan bakar minyak, sementara itu inflasi akibat subsidi bahan bakar dan koreksi terbaru dalam pasar aset telah ditambahkan ke headwinds permintaan domestik."

Pertumbuhan investasi asing dan domestik di Indonesia 18,7% dalam 3 bulan yang berakhir 31 Desember, adapun sepanjang tahun terakhir ini tumbuh 24,6%. Produk domestik bruto naik 6,02% pada periode Januari-Maret dari tahun sebelumnya, kenaikan terkecil dalam lebih dari 2 tahun terakhir.

Bank Indonesia secara tak terduga menaikkan suku bunga acuan bulan lalu untuk mendinginkan tekanan inflasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul-nonaktif
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper