Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KENAIKAN HARGA BBM: Siap-siap, Tarif Hotel Bakal Naik

BISNIS.COM, JAKARTA—Guna menutupi beban operasional yang semakin meningkat akibat kenaikan harga BBM bersubsidi, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) berencana menaikan tarif hotel setelah Lebaran.

BISNIS.COM, JAKARTA—Guna menutupi beban operasional yang semakin meningkat akibat kenaikan harga BBM bersubsidi, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) berencana menaikan tarif hotel setelah Lebaran.

Ketua PHRI Yanti Sukamdani mengatakan pihaknya tengah melakukan perhitungan prosentase kenaikan tarif hotel. Sebagai perbandingan, jelasnya, tarif hotel di Indonesia meningkat sekitar 10%- 20%, saat kenaikan harga BBM sebelumnya.

“Untuk kenaikan tarifnya masih dihitung akunting, bisa jadi sama dengan [kenaikan] sebelumnya, tetapi kami belum bisa memutuskan. Rencannya baru akan dinaikkan sesudah lebaran karena pada saat puasa sampai lebaran tingkat keterisian hotel hanya 40%, makanya percuma saja dinaikan,” ucapnya dihubungi Bisnis, Kamis (27/6/2013).

Yanti mengakui kenaikan harga BBM sebetulnya tidak berpengaruh langsung terhadap hotel tetapi bersifat multiplayer effect, beda dengan kenaikan tarif listrik.

“Kami berharap kenaikan tarif hotel ini tidak berpengaruh pada jumlah target wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara karena itu harus diperhitungkan sekali,” tuturnya.

Dia berharap pemerintah memberikan insentif terhadap konsekuensi kenaikan BBM atau tarif dasar listrik. Misalnya dengan memberlakukan pajak hotel 5% atau membuat energi alternatif sehingga beban listrik dapat dikurangi, pasalnya penggunaan energi di hotel mencapai 75%.

Pihak hotel pun sebisa mungkin menekan kenaikan beban-beban tersebut dengan mamanage energi dan biaya operasional, a.l. dengan mendaur ulang minyak diesel atau pembakaran, menggunakan bohlan yang hemat energi, serta mematikan listrik dan ac pada saat-saat tertentu di areal tertentu yang sudah diatur melalui sistem komputer.

“Insentif dari pemerintah, dan inovasi-inovasi diperlukan sehingga industri bisa survive, kalau tidak maka beban listrik dan operasional akan melonjak,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dewi Andriani
Editor : Nurbaiti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper