BISNIS.COM, JAKARTA— Yayasan Lembaga Kosumen Indonesia (YLKI) telah melakukan survei, dan mendapatkan jawaban konsumen berapa tarif TransJakarta yang layak jika memang harus mengalami kenaikan.
Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan TransJakarta memang layak dinaikkan tarifnya mengingat sejak tahun 2004 hingga kini belum pernah mengalami kenaikan.
“Tapi kenaikan disesuaikan dengan kemampuan bayar pengguna,” kata Tulus saat dihubungi melalui telepon genggamnya hari ini, Rabu (26/6/2013).
Pemprov DKI, ujarnya, mesti melakukan audit berapa ongkos yang mesti dikeluarkan disesuaikan dengan tarif yang dibebani pada pengguna TransJakarta.
YLKI pada tahun lalu, telah melakukan survey pada 3.000 pengguna TransJakarta.
“Dari survei pada para pengguna mengatakan jika dinaikkan tarif paling tinggi yang bisa ditoleransi penumpang TransJakarta] maksimum Rp 4.500,” kata Tulus.
Sebelumnya Gubernur DKI Joko Widodo kemarin menyatakan tarif bus TransJakarta akan dinaikkan dari Rp3.500 menjadi Rp5.000 pasca penaikan harga BBM bersubsidi. Padahal selama ini bus tersebut menggunakan energi bahan bakar gas. (ltc)