Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENAIKAN HARGA BBM: Industri Semen Waspadai Dampaknya

BISNIS.COM, JAKARTA--Rencana penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsisi oleh pemerintah mulai diwaspadai dampaknya oleh industri semen karena dinilai mampu memengaruhi harga jual.Ketua Asosiasi Semen Indonesia Widodo Santoso menyebutkan saat

BISNIS.COM, JAKARTA--Rencana penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsisi oleh pemerintah mulai diwaspadai dampaknya oleh industri semen karena dinilai mampu memengaruhi harga jual.

Ketua Asosiasi Semen Indonesia Widodo Santoso menyebutkan saat ini pihaknya belum merasakan munculnya tanda-tanda kenaikan harga jual di pasar.

Meski demikian, dia tidak menampik penaikan harga BBM akan meningkatkan ongkos transportasi dan harga jual. Saat ini harga jual semen Rp58.000-Rp60.000 per sak.

"Pasti akan berpengaruh terhadap ongkos transportasi dan harga jual. Pasti naik. Terutama akibat transportasi di lapangan yang dibebankan oleh distributor, toko, dan kontraktor. Proyeksinya naik 20% tapi itu juga tergantung harga komponen produksi lainnya. Kami masih menunggu," tutur Widodo saat dihubungi Bisnis pada Kamis (20/6).

Sebelumnya, berdasarkan hasil analisis Kementerian Perindustrian penaikan harga BBM 40% dan tarif dasar listrik (TDL) 10% akan memengaruhi kinerja industri semen dalam negeri yakni turun 2,56%. Semen adalah sektor yang diproyeksikan terkena dampak paling besar. Untuk penaikan BBM saja, kinerja semen pada tahun ini diramalkan turun 2,34%.

Widodo tak menampik proyeksi tersebut. Pasalnya, kinerja produksi semen dalam negeri pada kuartal I/2013 lalu loyo karena penurunan permintaan.

Berdasarkan data ASI, permintaan sepanjang Januari-Mei 2013 sebanyak 22,9 juta ton, atau hanya tumbuh 6,69% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Padahal, permintaan pada Januari-Mei 2012 mampu tumbuh 16,4% atau 21,5 juta ton dibandingkan Januari-Mei 2011 yakni 18,3 juta ton.

Sebelumnya, ASI menargetkan pertumbuhan 10% pada periode tersebut.

"Sepertinya permintaan untuk Juni 2013 juga menurun dibandingkan dengan tahun lalu. Nanti kita lihat akhir semester I. Kalau tumbuh di bawah 7%, berarti pertumbuhan semester I/2013 hanya 6%," tambahnya.

Adapun, persoalan kelangkaan solar untuk distribusi semen yang sempat terjadi di beberapa wilayah di Indonesia pada April 2013, saat ini telah teratasi.

"Sudah bagus, tidak ada masalah lagi. Tinggal tunggu dampak penaikan BBM saja," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper