Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SINERGI BUMN: Krakatau Steel-Semen Indonesia Bangun Pabrik Slag Powder

BISNIS.COM, JAKARTA -- PT Krakatau Steel menggandeng PT Semen Indonesia membangun pabrik semen khusus dari bahan baku pembuatan semen dari limbah besi dan baja (slag powder) dengan investasi Rp310 miliar. 

BISNIS.COM, JAKARTA -- PT Krakatau Steel menggandeng PT Semen Indonesia membangun pabrik semen khusus dari bahan baku pembuatan semen dari limbah besi dan baja (slag powder) dengan investasi Rp310 miliar. 

Pembangunan pabrik di atas lahan seluas 5 hektare milik Krakatau Steel di Cilegon, Banten.

Irvan K. Hakim, Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk, menjelaskan kerja sama investasi pembangunan pabrik slag powder merupakan bagian dari rencana perseroan untuk mendorong kontribusi pendapatan dari usaha nonbaja terhadap total pendapatan.  Dalam 5 tahun ke depan kontribusi diproyeksikan mencapai 30% dari saat ini hanya 10%.

Sektor usaha nonbaja yang diandalkan meliputi empat bidang, yaitu infrastruktur, pengelolaan limbah, properti dan industrial estate, serta energi dan pembangkit listrik.

"Pembangunan mulai dilakukan Juli 2013, dan ditargetkan beroperasi pada akhir 2014.Kapasitas produksi semen khusus yang dihasilkan bisa mencapai sekitar 750.000 ton per tahun," ujar Irvan K. Hakim, Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk, dalam keterangan pers, Senin (10/9).

Pembentukan usaha patungan (joint venture) itu ditandatangani bersama dengan Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Sutjipto di atas KMP Portlink di jalur penyeberangan Merak-Bakauheni.

Dia menjelaskan selain Krakatau Steel dan Semen Indonesia, pembangunan pabrik melibatkan PT Banten Global Development (BGD) yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Banten.

Komposisi pendanaan pabrik sebesar 45:45:10, yakni Krakatau Steel, Semen Indonesia, dan BGD.

Irvan menjelaskan Krakatau Steel menyiapkan dana sekitar Rp139,5 miliar sesuai dengan porsi sahamnya. Dana itu sudah tersedia yang berasal dari alokasi belanja modal (capex) 2013 yang mencapai sekitar Rp8 triliun. (Foto:crusherindustry.com)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper