Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TENAGA MEDIS: Indonesia Masih Kekurangan Dokter dan Tenaga Medis Profesional

BISNIS.COM, JAKARTA—Saat ini, Indonesia masih kekurangan tenaga medis profesional dan dokter, padahal saat diterapkan Asean Economic Community 2015 maka tenaga kerja medis asing dapat bekerja di Indonesia.

BISNIS.COM, JAKARTA—Saat ini, Indonesia masih kekurangan tenaga medis profesional dan dokter, padahal saat diterapkan Asean Economic Community 2015 maka tenaga kerja medis asing dapat bekerja di Indonesia.

Untuk itu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang Pendidikan dan Kesehatan James T. Riady menyatakan pemerintah harus segera meningkatkan kualitas kesehatan tenaga kerja lokal.

“Sampai kini, Kementerian Kesehatan belum mengizinkan tenaga kerja asing untuk bekerja di Indonesia, tapi itu mungkin dapat ditinjau kembali dan dapat menjadi satu faktor kunci suksesnya pelaksanaan BPJS di Indonesia,” katanya dalam keterangan persnya hari ini, Selasa (30/4/2013).

Tidak hanya terbatas pada tenaga kerja medis asing, kata Ketua Komite Tetap Industri Obat Tradisional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Charles Saerang, tapi munculnya MLM (Multi Level Marketing) asing.

Dia menilai MLM tersebut begitu mudah mendapatkan izin cukup meresahkan industri obat nasional, terlebih bagi industri obat tradisional.

“Produk obat tradisional asing ternyata dapat dengan mudah masuk ke Indonesia, tapi di sisi lain produk obat tradisional kita terkadang susah menembus izin negara lain,” tutur Charles.

Menurut dia, pembuatan jamu-jamu kimia ilegal juga tidak kurang meresahkan, bahkan permasalahan ini berlangsung hingga 30 tahun lamanya.

Meski demikian, lanjut Charles, pihaknya mendukung upaya pemerintah di bawah jajaran Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes dalam pedoman pembinaan obat tradisional.

“Kami berharap pemerintah juga dapat memberikan dukungan tidak hanya pada pedoman pembinaannya, tapi juga pelaksanaannya,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : R Fitriana
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper