Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BISNIS.COM, SEMARANG – PT Pertamina Pemasaran Jateng-DIY menjamin pasokan solar bersubsidi normal kembali, lantaran telah melakukan normalisasi pasokan ke sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kedua propinsi itu, sesuai arahan pemerintah pusat, menyusul desakan masyarakat luas serta terjadinya aksi mogok operasi angkutan di sejumlah daerah.
 
General Manager Fuel Retail Marketing PT Pertamina Jateng-DIY, Rifky E. Hardijanto mengatakan Pertamina memutuskan mengembalikan pasokan solar bersubsidi pada posisi normal secara bertahap hingga tiga hari ke depan.
 
“Mulai Selasa (23/4) pukul 18.00 WIB pasokan sudah ditingkatkan hingga sebesar 11%, Rabu (24/4) diatas 30%, kemudian secara bertahap hingga Kamis (25/4/2013)) sudah 80% dari alokasi harian, untuk menjamin ketersediaan solar di setiap SPBU,” tuturnya, usai rapat koordinasi, Kamis (25/4/2013).
 
Menurutnya langkah tersebut akan membuat sejumlah SPBU di Jateng-DIY dari sebelumnya dalam status stok out, maka secara bertahap akan kembali normal seperti semula. “Kita monitor di SPBU-SPBU di wilayah Semarang ke Barat, Semarang ke Selatan, Jalur Selatan, Jalur Tengah stoknya sekarang membaik,” ujarnya.
 
Namun, saat ini yang masih menjadi perhatian pihaknya adalah pengiriman untuk jalur pantura ke arah timur, karena adanya perbaikan jalan sehingga ada penyempitan jalan sehingga sedikit tersendat.
 
“Untuk wilayah-wilayah pantura tersebut kami mengupayakan dengan menambah awak dan armada mobil tangki yang melakukan distribusi 24 jam. Bahkan dikawal oleh pihak kepolisian supaya lebih cepat,” tuturnya.
 
Pihaknya menjamin, secara bertahap, dalam tiga hari ke depan, pasokan distribusi solar bersubsidi di seluruh SPBU di Jateng-DIY akan kembali normal, sehingga masyarakat tidak akan kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) tersebut.
 
Sesuai penugasan pemerintah, besaran kuota solar subsidi yang menjadi tanggung jawab Pertamina Jateng-DIY tahun ini lebih rendah 4%, atau sebesar 1.878.843 kiloliter (KL) dibandingkan kuota 2012 sebesar  1.947.822 kl.
 
Menurutnya Pertamina juga telah menyediakan lebih banyak outlet dan stok untuk solar non subsidi maupun Pertamina Dex untuk memenuhi kebutuhan konsumen pengguna solar non subsidi sebagaimana diatur dalam Permen ESDM No.1/2013, maupun bagi konsumen dengan kendaraan bermesin common rail.
 
Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jateng Teguh Dwi Paryono mengatakan sebenarnya penyebab antrean panjang kendaraan di sejumlah SPBU belakangan ini bukan dikarenakan permasalahan stok atau pun distribusi dari Pertamina, namun menjaga besaran kuota yang telah ditetepkan dalam APBN 2013 agar tidak over.
 
“Dengan penambahan pasokan dari Pertamina ini diharapkan kondisi di sejumlah SPBU dapat segera normal kembali dalam tiga hari ke depan. Namun begitu, Surat Edaran Gubernur Jateng yang berisi himbauan untuk pembelian solar maksimal hanya Rp300.000 masih berlaku, guna mengantisipasi para spekulan,” tuturnya.
 
Menurutnya target kebutuhan penambahan pasokan solar bersubsidi agar normal lagi mencapai sekitar 180% dari kebutuhan harian dan diprioritaskan kepada SPBU di jalur Panti Utara dan Pantai Selatan Jateng, yang kondisi stoknya kritis.
 
Teguh menjamin, stok BBM bersubsidi yang ada saat ini mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat tidak perlu panik.
 
Ketua Organda Jateng, Karsidi Budi Anggoro mengapresiasi dan menyambut langkah pemerintah untuk menambah pasokan solar subsidi tersebut karena jaminan pemenuhan  kebutuhan BBM angkutan penumpang dan barang sngat vital dampaknya.
 
“Karena apabila pergerakan logistik maupun penumpang terganggu, maka akan menimbulkan dampak yang sangat luas, termasuk terkereknya inflasi,” tuturnya.
 
Pihaknya mengaku segera menginstruksikan kepada sejumlah organda di daerah untuk memahami langkah pemerintah yang akan menjamin dalam tempo tiga hari ke depan normal kembali. Hal ini sekaligus menanggapi munculnya gelombang aksi mogok angkutan di sejumlah daerah di Jateng, seperti di Purbalingga, Kebumen, Magelang, dan lainnnya, sehingga hampir sebagian Jateng bagian jalur selatan lumpuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Puput Ady Sukarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper