Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMBANGKIT LISTRIK: Adhi Karya Cari Dana Untuk Proyek di Manado

BISNIS.COM, JAKARTA—Perusahaan konstruksi milik pemerintah PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sedang giat mencari pendanaan Rp2,7 triliun untuk merealisasikan proyek pembangkit listrik swasta  (independent power plant/IPP) di Manado, Sulawesi Utara,

BISNIS.COM, JAKARTA—Perusahaan konstruksi milik pemerintah PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sedang giat mencari pendanaan Rp2,7 triliun untuk merealisasikan proyek pembangkit listrik swasta  (independent power plant/IPP) di Manado, Sulawesi Utara, dengan kapasitas 2 x 55 Mega Watt.

Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan menuturkan perseroan sedang mengkaji sejumlah opsi pendanaan yang paling tepat dalam proyek pembangkit listrik tenaga batu bara tersebut, yakni pinjaman atau penerbitan saham baru (rights issue).

“Kami berharap dana tersebut diperoleh dari rights issue. Kalau tidak, berarti kita harus cari sendiri, bisa melalui obligasi dan pinjaman perbankan,” ujarnya usai menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS), Jumat (19/4).

Meski telah memperoleh izin untuk melakukan penerbitan saham baru dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sejak 2008, perseroan menunggu perintah dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Sesuai dengan amanat DPR, ujarnya, rencana aksi korporasi tersebut jangan sampai membuat saham pemerintah terdilusi.

“Bagaimanapun, Adhi Karya merupakan BUMN. Kepemilikan pemerintah yang lebih dari 51% harus dijaga, jangan sampai terdilusi. Kita serahkan kepada pemerintah,” ujarnya.

Oleh karena itu, opsi pendanaan yang paling mungkin dalam proyek tersebut adalah pinjaman perbankan atau penerbitan obligasi.

Dia menjelaskan realisasi proyek tersebut kemungkinan baru bisa dilakukan tahun depan, berbarengan dengan proyek monorel yang juga telah direncanakan perusahaan pelat merah tersebut.

Dalam proyek tersebut, Adhi Karya akan menggandeng mitra lokal. Satu mitra yang telah siap digandeng adalah PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB).

Sementara itu, satu perusahaan masih dicari, tapi dapat dipastikan itu merupakan perusahaan lokal juga.

“Satu lagi tinggal nyari, bertiga rencananya kita garapnya sementara proyeksi kita (perusahaan) lokal,” kata Kiswo.

Nantinya, produksi listrik dari proyek tersebut akan dipasok ke anak perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) itu.

Dalam proyek tersebut, Adhi Karya akan menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 55%. Proyek pembangkit ini merupakan pengalaman pertama Adhi Karya menjadi pemegang saham mayoritas.

Bahkan, Kiswo berkelakar bahwa perseroan masuk ke bisnis energi karena tidak ingin terus menerus jadi tukang.

“Benar, investasi energi ini merupakan yang pertama kalinya bagi kami. Kalau infrastruktur kan sudah sering, tidak mungkin jadi tukang terus,” katanya.

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Amrozi Hamidi menambahkan selain konstruksi yang menjadi unggulan, kini perseroan masuk ke bisnis properti, perumahan, dan energi.

Untuk mendukung ekspansi perusahaan, perseroan telah menganggarkan belanja modal Rp747 miliar sepanjang tahun ini. Dana tersebut diperoleh dari kas internal dan obligasi yang telah diterbitkan beberapa waktu lalu. (if)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Herdiyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper