Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FORUM APEC: Keragaman Saluran Distribusi Jadi Kunci Perbaikan Rantai Pasok

BISNIS.COM, SURABAYA – Indonesia mengusulkan pembangunan saluran distribusi yang beragam sebagai salah satu upaya mencapai target perbaikan rantai pasok hingga 10% pada 2015 yang dipatok Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik.

BISNIS.COM, SURABAYA – Indonesia mengusulkan pembangunan saluran distribusi yang beragam sebagai salah satu upaya mencapai target perbaikan rantai pasok hingga 10% pada 2015 yang dipatok Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik.

Anggota ekonomi APEC dalam pertemuan Senior Senior Officials Meeting (SOM) II yang digelar sejak 7 April bersepakat mendorong perbaikan rantai pasok (supply chains) yang selama ini masih dihadapi sebagian besar negara di kawasan Asia Pasifik.

Seperti diketahui, Deklarasi Pemimpin APEC pada 2010 di Yokohama, Jepang, pada 2010 sepakat meningkatkan kinerja rantai pasok hingga 10% dengan mengurangi waktu, biaya, dan ketidakpastian pergerakan barang dan jasa di kawasan Asia-Pasifik.

Ketua SOM II APEC Yuri O. Thamrin mengatakan 21 anggota ekonomi APEC mengidentifikasi sejumlah masalah yang memperumit rantai pasok di regional Asia Pasifik, yakni regulasi yang kurang mendukung, infrastruktur serta kepabeanan yang kurang memadai.

Sebagai contoh, biaya logistik di Indonesia rata-rata mencapai US$36 per ton, sedangkan rata-rata biaya logistik negara-negara APEC hanya US$23 per ton. Ongkos logistik di Indonesia tinggi karena masalah infrastruktur yang buruk.

Serangan terorisme dan kondisi geografis Asia Pasifik yang rawan bencana alam juga turut menyumbang gangguan rantai pasok di kawasan itu.

Banjir besar yang melanda Thailand pada 2011 misalnya, sempat membuat barang-barang yang diproduksi Negeri Gajah Putih tak dapat disalurkan ke negara tetangga.

“Untuk menurunkan sampai 10%, banyak hal yang harus dilakukan, salah satunya multiply our channel, saluran dibuat lebih banyak. Tiongkok misalnya, tidak hanya mengangkut energi dengan kapal, tetapi sebaiknya membangun pipa dari Burma untuk menyalurkan itu,” katanya di sela APEC SOM II hari ini, Jumat (19/4/2013).

SOM II merupakan pertemuan pendahuluan para pejabat anggota ekonomi APEC sebelum puncak KTT APEC digelar di Bali pada Oktober.

Masalah rantai pasok merupakan bagian dari Bogor Goals yang ingin dibahas kembali pada pertemuan APEC kali ini. Bogor Goals bekerja pada tiga pilar, yakni liberalisasi perdagangan dan investasi, fasilitasi bisnis dan kerjasama ekonomi dan teknis.

Dalam SOM II, anggota ekonomi APEC bersepakat untuk mengembalikan kepercayaan terhadap Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengingat perdagangan multilateral dianggap sistem yang lebih baik dibanding perdagangan bilateral yang kadang melahirkan jurang antara negara maju dengan negara berkembang dan kurang berkembang.

Ke-21 anggota ekonomi pun bersepakat memasukkan perdagangan jasa dan produk ramah lingkungan ke dalam pembahasan KTT APEC 2013.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Sutarno
Sumber : Gita Arwana Cakti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper