Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi US$1 Miliar di Hulu, PGN Siap Jadi Wakil Pemerintah di Sektor Hulu Gas

BISNIS.COM, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk menganggarkan dana hingga US$1 miliar untuk melakukan akuisisi Blok Ketapang, Madura dan dan Blok Bengkanai  di Kalimantan Tengah.

BISNIS.COM, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk menganggarkan dana hingga US$1 miliar untuk melakukan akuisisi Blok Ketapang, Madura dan dan Blok Bengkanai  di Kalimantan Tengah.

Hendi Prio Santoso, Direktur Utama PGN mengatakan dana investasi sebanyak US$1 miliar itu digunakan sebagai dana investasi untuk mengakuisisi dua blok minyak dan gas bumi (migas). Dana tersebut belum termasuk dengan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$250 juta untuk membangun infrastruktur di kedua blok tersebut.

“Sejak 2009 kami telah melakukan reposisi pengembangan usaha jangka panjang perusahaan. Melalui PT Saka Energi Indonesia, kami melakukan investasi di Blok Ketapang yang memproduksi minyak sebanyak 25.000 barel per hari dan gas sebanyak 50 MMscfd,” katanya di Jakarta, Senin (25/3/2013).

PT Saka Energi Indonesia saat ini juga telah melakukan investasi di Blok Bengkanai yang memiliki cadangan gas sebanyak 250 Bcf. Selain itu, perseroan juga saat ini telah menjajaki kemungkinan untuk melakukan investasi di lima blok migas lain yang ada di dalam negeri.

Hendi mengungkapkan dengan investasi tersebut pihaknya siap menjadi wakil pemerintah sebagai perusahaan pengelola gas yang terintegrasi dari hulu ke hilir. “Kami siap mewakili kepentingan nasional di sektor gas dan agar kami tidak terus meminta alokasi gas tambahan untuk memenuhi kebutuhan domestik,” jelasnya.

Meski telah melakukan investasi di sektor hulu migas, Hendi menjelaskan PGN belum pasti mendapatkan alokasi gas dari Blok yang dimilikinya. Akan tetapi Hendi tetap yakin perseroan akan mendapatkan prioritas alokasi gas, karena telah memiliki jaringan dan infrastruktur gas yang dibutuhkan.

Menurutnya, PGN akan membiarkan PT Saka Energi Indonesia berkembang sebagai perusahaan hulu migas nasional dengan sendirinya. “Kami realistis karena baru mulai investasi. Kami akan menyesuaikan kemampuan kami dan tidak mau terlalu ambisius melakukan investasi,” tuturnya.

Sementara itu Direktur PGN Wahid Sutopo mengatakan Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM baru menyetujui kepemilikan di Blok Ketapang. Sementara Blok Bengkanai masih dalam proses untuk mendapatkan persetujuan.

“Untuk Blok Bengkanai kami memang selalu melakukan negosiasi. Tetapi memang tahapannya ada yang beberapa membutuhkan persetujuan dari Dirjen Migas,” jelasnya.

Perseroan, lanjut Wahid, hanya mengganti dana yang telah dikeluarkan pengelola blok tersebut dan melanjutkan pendanaan sebelum dikeluarkannya cost recovery. PT Saka Energi Indonesia nantinya akan memperoleh keuntungan dari cost recovery di blok yang telah memiliki perjanjian jual beli gas dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sejak 2011 lalu itu.

Wahid menegaskan perseroan akan menjadi mayoritas dalam pengelolaan blok migas jika nantinya PT Saka Energi Indonesia dirasa telah cukup memiliki pengalaman untuk mengelola blok migas.

PT Saka Energi Indonesia sendiri adalah anak usaha PGN yang bergerak di bidang eksplorasi migas yang dibentuk pada Juni 2011. Saka Energi dibentuk untuk mengamankan pasokan gas PGN baik dari blok migas konvensional maupun non-konvensional seperti CBM dan shale gas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper