Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INVESTASI PERTAMBANGAN: ESDM Keberatan Iklim Tak Kondusif Karena Kebijakan

BISNIS.COM , JAKARTA--Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral  tidak setuju bila invetasi di sektor tambang di Indonesia dinilai tidak kondusif lantaran kebijakan yang ada di Indonesia. Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara KESDM Thamrin

BISNIS.COM , JAKARTA--Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral  tidak setuju bila invetasi di sektor tambang di Indonesia dinilai tidak kondusif lantaran kebijakan yang ada di Indonesia.

 Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara KESDM Thamrin Sihite mengatakan para investor harus jelas memberikan alasan bila suatu negara dianggap tidak kondusif sebagai tempat berinvestasi. Bila alasannya karena pelayanan di Indonesia buruk, hal itu dapat saja diterima.

 “Namun kalau alasannya kebijakan Indonesia tidak menarik, mana yang tidak menarik? Kalau yang dimaksud adalah peraturan yang melarang ekspor bahan baku mineral mentah, ya biarkan saja dibilang seperti itu (iklim investasi tidak kondisif), justru harus kita lawan,” kata Thamrin, Jumat (15/3).

 Mengenai pelayanan untuk investor, Thamrin mengatakan sudah berusaha memberikan pelayanan yang maksimal. “Saat ini, di tempat saya sudah ada perizinan satu pintu. Kita akan lebih berusaha memfasilitasi investor.”

 Thamrin menegaskan, semua kebijakan yang ada di Indonesia adalah untuk kepentingan nasional. Jadi, ketika ada investor mengeluhkan aturan pembangunan pengolahan dan pemurnian di dalam negeri, renegosiasi kontrak, pelarangan ekspor bahan baku mentah,  pihaknya tidak begitu memedulikannya.

 Ya masa orang asing mau kita undang ke sini hanya untuk menambang batu bara dengan mudah. Investor asing seperti itu tidak dibutuhkan,” tegasnya.

 Menurutnya, bila yang menjadi pertimbangan para investor untuk berinvestasi lantaran kebijakan yang ada, pemerintah Indonesia harus tetap kukuh dengan kebijakan yang sudah dibuat. Pasalnya, kebijakan yang sudah ada dibuat untuk masa depan Indonesia.

 
Memang banyak yang menuturkan, bahwa dengan adanya kebijakan pelarangan ekspor bahan mentah pendapatan negara akan berkurang, hal tersebut benar.

 
“Itu betul, tapi pendapatan berkurang itu hanya sementara. Itu bukan rugi, tapi pendapatan yang tertunda. Kalau sumber daya alam itu tetap dibiarkan di dalam tanah dulu (ya tak masalah),” tambahnya. (if)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Others
Sumber : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper