Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LISTRIK NEGARA : PLTU Timika Pakai Turbin & Boiler Dalam Negeri

JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menandatangani kontrak pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Timika yang menggunakan turbin dan boiler buatan dalam negeri.

JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menandatangani kontrak pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Timika yang menggunakan turbin dan boiler buatan dalam negeri.

Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan PLTU dengan kapasitas 4X7 megawatt itu rencananya dibangun untuk memasok kebutuhan listrik 22.000 pelanggannya di Kota Timika. Saat ini, beban puncak kelistrikan di daerah tersebut telah mencapai sekitar 20 megawatt.

“Dibangunnya pembangkit listrik non bahan bakar minyak (BBM), diharapkan mampu memajukan perekonomian masyarakat Papua. Selain itu, PLTU itu juga untuk memperbaiki bauran energi dan efisiensi biaya produksi listrik,” katanya di Jakarta, Rabu (6/1/2013).

Selain menggunakan turbin dan boiler yang diproduksi oleh PT Siemen Industrial Power, PLTU Timika juga dibangun oleh putra putri bangsa. Bahkan, peralatan pendukung dari PLTU itu juga menggunakan produk yang di produksi di dalam negeri.

Nur menegaskan PLN telah mensyaratkan bahwa dalam kegiatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan mulai dari pembangkit, transmisi hingga distribusi semaksimal mungkin harus memanfaatkan produksi dalam negeri.

“PLTU Timika nantinya menjadi salah satu PLTU yang akan banyak menggunakan produk lokal, dan kita harus bangga bahwa industri di Indonesia telah mampu untuk menjadi tuan rumah di negerinya sendiri,” ungkapnya.

Selain itu, Nur juga berharap agar PT Rekadaya Elektrika sebagai pengembang PLTU tersebut mampu melakukan percepatan dalam pembangunannya. Nur menantang perusahaan agar mampu menyelesaikan PLTU dalam waktu tidak lebih dari 19 bulan, seperti yang telah ditargetkan.

Sebelumnya, PLN menargetkan akan mendapat tambahan pasokan listrik sebesar 182,3 megawatt (MW) hingga akhir 2013 dari sejumlah pembangkit skala kecil yang dibangun di wilayah Indonesia bagian timur.

Direktur Konstruksi PLN Nasri Sebayang mengatakan tambahan listrik 182,3 MW untuk Indonesia bagian timur itu berasal dari 12 pembangkit yang dikerjakan perseroan, yakni PLTU Kota Baru, PLTU Lombok, PLTU Rote, PLTU Kendari 3 Ext, PLTG Kaltim Peaking, PLTM Santong, PLTP Ndungga, PLTM Praffi, PLTM Budong-Budong, PLTM Rongi, PLTA Genyem, dan PLTP Ulumbu ADB.

“Tambahan listrik itu di luar program percepatan (fast track program/FTP) 10.000 MW tahap 1. Jadi itu berasal dari pembangkit skala kecil yang memang menjadi program regular PLN untuk meningkatkan rasio elektrifikasi,” katanya.

Selain itu, Nasri juga menegaskan 2014 mendatang akan ada tambahan listrik sebesar 195 MW di wilayah Indonesia bagian timur dari 16 pembangkit yang saat ini telah masuk tahap konstruksi. Sedangkan di Indonesia bagian barat direncanakan akan ada tambahan listrik sebesar 89 MW dari 5 pembangkit yang juga sudah mulai masuk tahapan konstruksi.

Wilayah Indonesia bagian timur seperti Papua, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) memang menjadi wilayah yang memiliki rasio elektrifikasi yang rendah dibandingkan dengan wilayah lain di Tanah Air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper